Selasa, 14 September 2021

JANGAN TINGGALKAN BETLEHEM


Peristiwa ini diawali dengan sebuah kisah yang  memilukan dimana sebuah keluarga yang keluar dari hadirat Allah, karena melihat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan di tanah Bethlehem (rumah roti) tetapi mengalami kekeringan dan kelaparan. Keluarga Elimelek memutuskan pergi ke Moab negeri yang rusak, negeri yang dikutuk kata Alkitab. Karena orang-orang moab lahir dari keturunan inseks antara ayah dan anak. Keluarga Elimelek memutuskan ke Moab karena menurut mereka Moab akan memberikan jawaban dari bahaya kelaparan yang mereka alami. Moab adalah negeri yang secara moral dan akhlak telah jatuh.

Kebanyakan orang lebih memilih moab dibandingkan betlehem ketika mereka menghadapi masa yang tidak mudah. Meninggalakan betlehem adalah langkah yang sangat keliru ketika anda atau kita mengalami krisis dalam kehidupan. Elimelek memimpin perjalanan ini, dia lebih percaya dengan apa yang dia lihat dan percayai ketimbang mendengar suara Tuhan. Di Moab dia kehilangan nyawa bahkan kehilangan kedua anaknya, Mahlon dan Kilyon. Dia meninggal di Moab, disusul oleh kedua anaknya juga mati di tanah Moab. Cerita ini di awali dengan kisah tragis dan menyedihkan. Tetapi dalam ketragisan ini Tuhan merenda dan turun tangan memutar balik keadaan.

Elimelek memiliki arti yang luar biasa, Allahku adalah rajaku. Tapi gara-gara tidak bisa makan (kelaparan) meninggalkan Tuhan. dia memutuskan keluar dari Betlehem. Ada berapa banyak orang yang pada akhirnya meninggalkan Betlehem karena dia lihat kondisinya tidak mengalami apa-apa. Jangan tinggalkan Tuhan walaupun kondisi kita lagi kurang baik. Keluarga ini letih lesu berbeban berat dan meninggalkan Tuhan. ditambah Mahlon dan Kilyon anak mereka kawin campur yang notabene dilarang Tuhan. (Tuhan menentang kawin campur pada zaman itu). Ini keluarga yang ngawur yang tidak mau dituntun Tuhan. mereka memaksakan keputusan dan pilihan mereka sendiri dan menolak didikan Tuhan.

1.    Masalah, Cobaan, Pergumulan tidak boleh meninggalkan Betlehem

Apapun yang terjadi dalam hidup kita, meskipun di betlehem kelaparan, pergumulan berat, persoalan jangan tinggalkan Betlehem. Sesulit apapun kita jangan keluar dari rencana Tuhan dan meninggalkan rumah Allah. tetap tinggal dan tetap ikut Tuhan dengan segenap hati. Bergantung penuh pada Tuhan. Elimelek gagal mendidik kedua anaknya sehingga menikah dengan orang Moab. Jangan jatuh atau berbuat dosa, sudah hancur memilih untuk terus hancur. Apakah Elimelek tidak tahu bahwa menikah dengan orang Moab tidak dilarang Tuhan. Dia tahu tetapi Dia tidak berbuat apa-apa. Orang yang matanya sudah tertutupi pergumulan, dia lebih melihat tantangannya dari pada melihat Tuhan, bahkan cenderung kompromi. Dan ini sangat tragis,  Pertanyaan saya adalah kenapa Elimelek tidak balik sama Tuhan ya? Kenapa dia tidak kembali lagi ke Betlehem, saya percaya kalau dia kembali ke Betlehem kemungkinan keluarganya tidak mengalami kesukaran yang lebih panjang. Sesulit apapun hidup kita jangan coba coba ke Moab (jangan lari dari Tuhan). Betlehem bukan hanya berbicara tempat saja tetapi Betlehem berbicara Tuhan dalam hidup kita, sesulit apapun keadaan kita, mari terus bergantung kepada Tuhan. 

 


2.       Pulang ke Betlehem pilihan tepat waktu kita Susah

Naomi memutuskan balik ke betlehem, tidak ada harapan lagi dia menetap di Moab. Dan kenapa Naomi menyuruh Orpa dan Ruth kembali ke kampung halamannya? Karena tidak mudah seorang janda tinggal di tanah Yehuda. Naomi tidak mau menyulitkan kedua menantunya.  Saya tidak membayangkan kisah Naomi ketika dia harus pulang sendirian ke betlehem. Air mata, kepedihan, sakit hati, kecewa dengan Tuhan. tetapi dia bersikeras kembali ke Betlehem  dan bukan hanya dia, yang menarik disini Ruth memutuskan meninggalakan negerinya dan mengikuti Ruth ke betlehem. Ruth tinggalkan Moab dan melangkah dengan iman ke Betlehem. Dia berkata kemana engkau pergi disitu aku pergi, Allahmu adalah Allahku, inilah yang harus kita katakan sama Tuhan. kemanapun Tuhan bawa pergi aku ikut, ketempat manapun Tuhan bawa aku pergi, apapaun yang terjadi aku tetap bersikeras ikut Tuhan. Aku tidak tahu hasil akhirnya seperti apa, tapi biar aku berjalan dalam rencanamu. Miskin, kaya, susah, senang, lembah, bukit, gurun, kemana Tuhan bawa aku ikut. Tetapi biar Betlehem tetap tinggal dalam hatiku. Selagi aku masih pegang Tuhan dan Tuhan pegang tanganku aku ikut.

 

Cerita ini happy ending Tuhan membawa Ruth bertemu dengan Boas, seorang pria yang berkharakter mulia. Dan kepedihan, kesedihan, ratap tangis diubah menjadi tari tarian. Rencana manusia yang hancur dibawah Tuhan kembali dalam rencanaNya yang indah.  Mari hidup sesuai rencanaNya. 

 

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts