Sabtu, 04 November 2023

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

 

Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak bisa, menuju tanah Kanaanpun mereka belum sanggup. Bukankah orang Kristen banyak terjebak seperti Bangsa Israel ini? Kembali ke kehidupan lamapun tidak bisa, mengalami janji Tuhanpun belum kunjung tiba. Bangsa Israel terjebak dipadang gurun empat puluh tahun bukan waktu yang pendek, bukan hal yang mudah, tetapi inilah fakta yang terjadi dan alkitab mencatatnya untuk memberikan contoh bagi kita dengan tujuan supaya kitapun tidak terjebak dalam kondisi seperti yang di alami bangsa israel.

Seperti yang dicatat dalam 1 Kor 10:11 …..Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh   dan dituliskan untuk menjadi peringatan  bagi kita  yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Alkitab berkata Semuanya ini telah menimpa mereka, mereka disini adalah bangsa Israel yang terjebak dari padang gurun mereka mundurpun kembali ke tanah mesir tidak bisa, menuju tanah Kanaanpun tidak sanggup. Bayangkan ada sekitar dua juta lebih jiwa mati dan di kuburkan di padang gurun. Bangsa israel tidak pernah mau belajar mengenal Tuhan di padang gurun, Padang gurun tidak menjadi kesempatan mereka untuk berubah menjadi lebih baik, Padang gurun di jadikan tempat mereka bersungut-sungut, menyalahkan Musa dan Tuhan. Padang gurun bukan menjadi tempat mereka belajar sesuatu tentang Tuhan tetapi malah padang gurun menjadi kuburan mereka. Sehingga cerita ini menjadi pengingat bagi kita yang hidup di zaman sekarang agar kita mewaspadai sikap dan keputusan yang di ambil bangsa Israel jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita orang percaya.

Alkitab pernah mencatat bahwa bangsa Israel sengaja Tuhan tidak menuntun mereka melalui jalan menuju  orang Filistin walaupun jalan ini yang paling dekat menuju Tanah Kanaan. (Kel 13:17) ini di akibatkan karena bangsa Isarel tidak siap secara mental untuk berperang, kekalahan akan terjadi kepada bangsa israel bukan karena Tuhan tidak menyertai tetapi di akibatkan oleh faktor mental dan hati yang tidak siap. Selama bertahun-tahun menjadi budak dan tidak pernah berlatih dalam peperangan ini akan menjadi hal yang menakutkan bagi bangsa isarel. Oleh sebab itu kenapa Tuhan menuntun mereka masuk kepadang gurun, karena Tuhan punya maksud dan rencana untuk mendidik mereka, membentuk mereka menjadi tentara-tentara Allah yang gagah perkasa. Di padang gurun ada proses pematangan karakter yang ingin Allah ajarkan dalam hidup mereka. Supaya mereka memiliki mental yang kuat untuk menghadapi peperangan demi peperangan, tetapi apa yang terjadi? Pada kenyataannya Bangsa ini gagal, semua generasi yang pernah hidup di mesir mereka semua mati di Padang gurun. Bukankah ini adalah pengalaman yang tragis bagi bangsa Isarel, Tuhan sudah keluarkan mereka dari perbudakan, Tuhan sudah tuntun mereka mengalami mujizat dan kedahsyatan Tuhan tetapi yang terjadi adalah mereka gagal menjadi bangsa yang di inginkan Tuhan.

Kasih sayang Allah menuntun mereka di padang gurun, mereka di perlakukan Tuhan seperti seorang bapa yang mengasihi anaknya, Bapa yang mencukupkan segala kebutuhan mereka, tidak pernah kedinginan di malam hari karena tiang api, dan tidak pernah terbakar kulitnya karena teriknya matahari di siang hari karena adanya tiang awan. Seperti seorang bayi yang dirawat, di kasihi dan di sayangi orang tuanya inilah yang dilakukan Allah kepada bangsa ini. Tetapi sebaliknya pemberontakan, hati yang picik, tidak mau mengenal Allah inilah yang terjadi kepada bangsa ini. Allah tidak pernah membuang mereka atau menelantarkan mereka justru Kasih sayang dan anugerhanya bertambah-tambah dalam kehidupan bangsa Israel.

Apa yang membuat kegagalan Bangsa Israel di padang gurun dan tidak mengalami kemenangan dan terobosan?

1.      Bangsa isarel lebih mementingkan kenyamanan dari pada penyertaan

a.      Persungutan atau bersungut-sungut inilah yang mereka nikmati setiap hari di padang gurun, tidak pernah bersyukur dengan apa yang Tuhan beri dalam hidup mereka

b.      Kenyamanan dan kenikmatan lebih penting dari pada penyertaan Tuhan, faktanya Bangsa isarel  lebih mengutamakan kenyamanan dari pada penyertaan Tuhan

c.       Bangsa ini lebih fokus kepada kebutuhan akan berkat dari pada fokus kepada sang pemberi berkat.

Keluaran 6:5-7 dari mana akar persungutan bangsa Israel ? Allah ingin menunjukan kepada bangsa isarel mengenai pribadinya supaya bangsa ini mengenal Dia, baru setelah itu mereka akan menikmati janji tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madunya. Allah punya keinginan supaya bangsa ini mengenal Dia dan inilah tujuan Allah ketika mereka berhasil dididik di padang gurun dan mengenal dia mereka barulah mereka akan menikmati janji kemenangan. Jadi pointnya adalah : Kenali Tuhan terlebih dahulu, baru mengalami berkat-berkat Tuhan. tetapi yang di alami oleh bangsa isarel adalah mereka tidak mau mengenal Tuhan, mereka mengabaikan kehadiran Tuhan dan hanya menginginkan berkat-berkatnya, Israel lebih tertarik kepada berkat-berkatnya dari pada mengenal Dia.

Bukankah inilah juga yang kita mau, seperti bangsa Israel lebih fokus kepada berkatnya, lebih tertarik dengan apa  yang Tuhan beri dari pada mengenal dia. Kita terkadang mengulang kesalahan yang sama seperti yang di alami oleh bangsa Israel, kita terkadang mencari berkatnya, mujizatnya, kita lebih fokus dengan keinginan kita pribadi ketimbang mau mengenal ribadi Tuhan. Kita mengikuti Tuhan terkadang di gerakan oleh karena kebutuhan bukan karena pengenalan akan Dia.  Inilah kegagalan bangsa Israel yang tanpa kita sadari kita mengikuti pola mereka, tanpa kita sadari kita terjebak dari kelakuan bangsa ini.  Kita mengulang kegagalan yang sama seperti yang di alami bangsa isarel. Allah tidak menginginkan kita gagal justru Allah menetapkan kita sebagai orang yang menang mengatasi semua persoalan hidup kita. Tetapi kita gagal mengenal Tuhan dan jalan-jalanNya. Kita lebih tertarik kepada kemudahan dan kenyamanan dari pada mengenal dia lewat lembah dan air mata.

2.      Allah tidak pernah menjajikan kemudahan tetapi yang dia janjikan adalah penyertaan.  

Apakah kita merasa semakin kita mau mengenal dia yang muncul pertanyaan kenapa jalan kita semakin sulit dan susah. Semakin kita mengenal Tuhan kenapa kita lebih banyak meneteskan air mata, kenapa kita terkadang di tuntun dalam lembah kekelaman. Kenapa jalan hidup kita seolah-olah tambah susah? Kalau kita gagal memahami tentang jalan Tuhan pasti kita juga akan gagal masuk tanah Kanaan yang Tuhan janjikan

Gagal memahami Tuhan itu sama artinya tidak mau mengenal Dia dan jalan-jalanNya. Bangsa Israel gagal memahami tentang Tuhan, mereka lebih tertarik dengan daging, roti manna, kepuasaan hidup, kenyamanan hidup dari pada mau mengenal Tuhan. Israel digerakan oleh karena kebutuhan, setiap kali mereka tidak mendapat apa yang mereka inginkan mereka berteriak, menyalahkan musa, bersungut-sungut, dan tidak pernah mau mengucap syukur. Israel mengganggap kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka membuat semuanya menjadi lebih mudah. Tuhan menjanjikan semuanya tidak menjadi mudah tetapi yang Dia janjikan, di tengah ketidakmudaan Allah hadir bersama mereka. Kegagalan mengenal Tuhan mengakibatkan kita lebih fokus kepada kebutuhan kita, fokusnya adalah berkat Tuhan, kita tidak peduli kepada sang pemberi berkat, yang kita pedulikan yang penting kita di berkati bagaimanapun caranya. Terkadang kita tidak menghargai kebersamaan kita dengan Tuhan tetapi yang kita pedulikan apa yang dia berikan dalam hidup kita. Kebersamaan dengan Tuhan bukan prioritas kita tetapi apa yang dia berikan itulah yang menjadi prioritas kita.  Pertanyaannya adalah kenapa kita datang ke gereja, kenapa kita berdoa, bukankah terkadang kita lakukan itu karena kita punya motivasi yaitu kebutuhan kita? Tidak masalah kalau kita datang karena kita punya kebutuhan tetapi akan jadi masalah kalau selama bertahun-tahun kita ikut dia kita di gerakan oleh karena kebutuhan-kebutuhan kita bukan mengenal dia lebih dalam lagi. Setiap kali kita datang karena punya motivasi toko lancar, daganganya laris, jualannya tambah laku, promosi jabatan, sembuh dari penyakit. Kalau kita biarkan hati kita terus menerus di gerakan oleh karena ini lama-lama kelamaan kita akan gagal mengenal Dia. Kalau seandainya doa kita tak kunjung di jawab kita akan mudah kecewa dengan Tuhan. karena kita meperlakukannya sama halnya seperti ketika kita datang kepada Dukun. Kita tidak peduli roh mana yang tolong kita, yang penting masalahku teratasi, yang penting kebutuhanku terpenuhi dll.

Belajar mengenal  pribadi Tuhan, kenali hatinya dan jalan-jalanNya. Kebersamaan dengan Tuhan tidak membuat kita otomatis semakin mengenal Dia, Buktinya bangsa Israel bersama Tuhan berpuluh puluh tahun di padang gurun toh kenyataannya mereka gagal mengenal Tuhan. setiap saat lihat mujizat, tetapi mereka sama sekali tidak peduli dengan sang pembuat mujizat tersebut.

Seperti kisah perjalan murid-murid di Emaus Yesus pasca kebangkitan Yesus, murid murid Yesus itu tidak mengenal Dia padahal dia menampakan diri dan berjalan bersama mereka di Emaus tetapi apa yang terjadi, mereka sama sekali tidak mengenal Tuhan Yesus waktu itu, alkitab  berkata seperti ada sesuatu  yang menutupi mata mereka sehingga mereka tidak mengenal dia. Kedua murid itu salah satunya bernama Kleopas mereka dalam kondisi frustasi, kecewa karena Seorang raja yang mereka harapakan yaitu Yesus pada akhirnya mati di kayu salib. Iman mereka runtuh, semangat mereka pudar, putus asa dan tawar hati menyelimuti mereka, sehingga mereka ingin kembali ke emaus desa mereka, mereka ingin melanjutkan perjalan hidup mereka seperti sedia dulu kala, tidak mau lagi menjadi murid Yesus. Karena apa yang mereka nantikan ternyata kandas di tengah jalan. Sehingga ketika Yesus menampakan diri kepada mereka, mereka sama sekali tidak mengenal Dia. Baru ketika mereka mendesak Yesus untuk tinggal bersama mereka, dan Yesus mendemonstrasikan apa yang pernah Yesus lakukan yaitu memecah roti barulah sesuatu yang menghalangi mata mereka tiba-tiba runtuh dan mereka mengenal ternyata pribadi yang bersama-sama dengan mereka adalah Tuhan Yesus. Ketika kita terlalu fokus kepada masalah kita, yang terjadi adalah mata kita akan kabur dan tidak bisa melihat kebaikan dan rencana Tuhan dalam hidup kita.

3.     Lebih tertarik mengenal pribadi Tuhan dari pada tanah perjanjian

Keluaran 33:11-13

Musa lebih tertarik di padang gurun asalkan bersama Tuhan dan mengenal dia, sedangkan bangsa isarel lebih terkesan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu meskipun tanpa kehadiran Tuhan. Kita ada di posisi mana hari ini apakah kita sanggup punya hati seperti musa, Musa pernah berkata janganlah membawa kami ke tanah Kanaan apabila Engkau tidak menyertai kami. Musa fokus kepada sang pemberi berkat, musa sangat tertarik untuk mengenal Tuhan dan pribadiNya, ketimbang bangsa isarel yang sangat terkesan dengan berkat Tuhan. Musa lebih baik di padang gurun asalkan tetap bersama Tuhan, Musa sangat terkesan dengan pribadi Tuhan, sehingga fokus kehidupan musa adalah obsesi menyenangkan hati Tuhan.

Mana yang kita pilih hari ini tanah perjanjian atau kehadiran Tuhan dalam hidup kita?..mana yang kita pilih berkat atau pengenalan akan Tuhan? pengenalan akan Tuhan jauh lebih penting dari pada berkat-berkatNya. Yang terjadi adalah ketika ada pengenalan maka di sana ada berkat-berkatnya.  Kurangnya mengucapa syukur terkadang menjadi kegagalan kita, kenapa Paulus dia di aniaya, disiksa, pernah di rajam batu, terkatung-katung dalam kapal, dia tetap mengucap syukur dengan Tuhan, dia tidak pernah kecewa dengan Tuhan, malahan dia menyanyikan pujian syukur kepada Tuhan ketika dia berada dalam penjara. Ini karena pengenalan akan Tuhan, pengenalan akan Tuhan tidak akan mambuta kita terjebak dalam asumsi yang salah tentang Tuhan, atau meragukan Dia, justru pengenalan akan Tuhan akan membuat seseorang menganggap derita duka, lembah air mata adalah kesempatan belajar tentang Tuhan, belajar mengenal dia dan jalan-jalanNya.

Apa perbedaan Daud dan Salomo? Siapa yang finishing weel? Daud apa Salomo? Masa hidup Salomo begitu tragis, dia memiliki tujuh ratus istri dan tiga ratus gundik, apa yang gagal dari Salomo, ternyata kalau kita selidiki Salomo melupakan nasehat Ayahnya Daud yaitu kenalah Tuhan Allahmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Salomo lebih terkesan dengan hikmat, sehingga ketika kedua kali Tuhan menampakan diri kepadaNya yang dia minta adalah Hikmat, bukan pengenalan akan Tuhan lebih dalam. Salomo kurang mengalami proses, Salomo tidak mengalami Proses, sejak kecil sudah diwariskan kekayaan oleh bapanya, dia tidak pernah mulai dari nol, dia mewarisi keberhasilan ayahnya, sehingga dengan tidak adanya proses tidak mampu membentuk Salomo menjadi pribadi yang semakin mengenal Allahnya. Bahkan di kitab pengkhotbah dia pernah menulisakan bahwa apa yang dia miliki ternyata semuanya adalah sia-sia. Berbeda dengan Daud ayahnya, penderitaan dan proses membuat Daud semakin mengenal Allahnya, di kejar-kejar Saul, menjadi pelarian bertahun-tahun, di kudeta anaknya sendiri, dan masih banyak lagi proses yang dia alami. Justru proses berjasa mengkonversi menjadi pengenalan akan Tuhan. Kekayaan bisa di warisi tetapi pengenalan tidak bisa di warisi. Pengenalan hanya bisa dilewati dan dijalani bersama Tuhan.

Belajar dari si sulung dan si bungsu, kebersamaan dengan bapanya tidak mampu membuat si sulung mengenal bapanya, buktinya dia menolak semua apa yang dilakukan Bapanya kepada adiknya si Bungsu, si sulung tidak mampu mengenal BapaNya, meskipun bersama-sama dengan bapaNya setiap hari. Tapi dia gagal paham tentang bapanya. Dia marah, dia mengomel, dia menganggap apa yang dilakukan bapanya kepada adiknya sangat berlebihan. Sulung tak pernah menghargai kebersamaan dengan bapanya, dia mengukur kasih sayang bapanya kepada dia dengan Pesta, potong kambing dan berkat. Sulung terkadang menjadi contoh bagi kita dan awasan bagi kta semua.

Mengenal Tuhan dan jalanya adalah kunci mengalami terobosan dan kemenangan tiap hari. Beberapa aplikasi yang dapat terpakan adalaha :

1.       Kenali pribadi Tuhan

2.      Jadikan doa kita untuk mengenal Tuhan lebih lagi

3.      Nikmati proses dan jalani bersama Tuhan.

Amin…

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts