Sabtu, 04 November 2023

BERKAT DALAM MENGUCAP SYUKUR

    Musa memimpin bangsa isarel keluar dari tanah perbudakan di mesir. Kurang lebih dua juta umat Israel keluar dari perbudakan di mesir menuju tanah Kanaan, tanah yang berlimpah susu dana madu, tanah perjanjian. Hadirat dan penyertaan Tuhan melalui Musa begitu ajaib, bahkan Musa langsung mendengarkan perintah dan tuntunan Tuhan secara audible. Ada begitu banyak Mujizat-mujizat Allah kerjakan dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah mesir.  Tetapi Pertanyaannya kenapa sebagian bangsa Israel tidak bisa masuk tanah Kanaan?

Apa yang menyebabkan dua juta lebih umat Allah tersebut akhirnya tidak bisa mencicipi manisanya susu dan madu lewat tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan itu?

1.      Sikap bersungut-sungut menunjukann tidak adanya ucapan syukur dalam diri seseorang (Keluaran 16:1-8)

Bangsa Israel bersungut-sungut. Umat Allah ini mengerutu, tidak puas dengan apa yang mereka alami. Kita pun di zaman sekarang, ngga beda jauh dengan mereka. Macet, anak rewel, pasangan bawel, omzet berkurang, langganan kabur, dan sebagainya, bisa bikin kita bersungut-sungut. Orang-orang Israel menggerutu karena makanan sehari-sehari mereka yang itu-itu saja. Mereka bersungut-sungut karena ingin makan lebih dari yang sekarang. Makan daging dan roti lagi seperti saat dijajah bangsa Mesir.Keterlaluan! Ya, inilah kelakuan umat pilihan Allah. Umat yang ditolong oleh Allah, yang dibebaskan dari perbudakan, tidak berterima kasih atas perbuatan ajaib dan besar yang Tuhan telah lakukan selama ini. Mereka memang sudah bebas dari perbudakan di Mesir, tetapi rupanya hanya tubuh mereka saja yang terbebas. Mental budak mereka masih belum lepas. Ini bukti nyata orang-orang yang bermental budak. Mudah bersungut-sungut. Ngga ada air bersungut. Ngga ada daging menggerutu. Nggak ada roti mengomel. Macet menggerutu, panas maupun dingin bersunggut, anak rame atau anak diam mengomel, semua kondisi kok mengeluh sih? Apa tidak ada nilai positif yang bisa dilihat? Entah apa maunya? Bersungut-sungut adalah salah satu tanda ketidakpercayaan kepada Tuhan. Menggerutu juga berarti tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan. Seseorang yang sering mengeluh selalu melihat apa yang terjadi di depan matanya sebagai suatu yang tidak nyaman dan menyulitkan. Ia lupa akan kebaikan Tuhan yang sudah dialaminya di masa lalu. Mudah menyerah dan tidak teguh, itulah ciri mereka. Melalui Musa, jelas sekali Tuhan mempunyai itikad baik untuk membawa mereka keluar dari Mesir menuju Kanaan. Seharusnya mereka bersukacita sepanjang perjalanan menuju Kanaan.

Namun kenyataannya tidaklah demikian. Mereka berkali-kali menyesal karena mengikuti Musa. Lebih baik kembali ke Mesir dan menjadi budak. Mental mereka masih mental budak.
Pada zaman ini yang namanya Kristen bermental budak masih banyak. Daripada menikmati kemerdekaan di dalam Kristus, mereka masih suka kembali kepada hidup yang lama dan menjadi budak dosa. Alasan mereka sama dengan orang Israel. Mereka suka menikmati dosa dan tidak mau tersiksa menekan hawa nafsu ketika berada di dalam kemerdekaan. Apalagi dengan ancaman penganiayaan membuat mereka semakin ketakutan. Apabila Anda mengiring Kristus, maka satu hal yang harus Anda camkan bahwa apapun yang terjadi seharusnya kita percaya Allah akan menuntun kita menuju surga. Meskipun dunia membenci bahkan siap menganiaya dan membunuh kita, namun Tuhan menjamin jiwa Anda tidak akan dapat mereka sentuh. \

2.      Bersyukur berarti memuliakan Allah (2 Korintus 2 : 14 - 15). 

Hidup yang memuliakan Allah ialah hidup yang menjadi berkat hidup, teladan, kesaksian, berkualitas, serta bukan rata-rata. Janganlah menunggu sampai ada hal-hal spektakuler atau skala yang besar baru kita bisa memuliakan Allah, melainkan melalui hal-hal kecil juga setiap harilah dapat menjadi kesempatan bagi kita mengucap syukur. Ketika kita mengampuni, berbuat baik, dan menolong orang lain itu pun menandakan kita bersyukur. Kiranya keharuman Kristus tercium oleh semua orang yang ada di sekeliling melalui kita mengucap syukur (2 Korintus 2 : 14 - 15). 

3.      Mengucap syukur adalah tanda orang yang beriman (Luk. 17:15:19).

Orang Samaria adalah orang asing, bukan orang Yahudi, tapi dia memiliki iman, Yesus melihat iman dalam hatinya, Yesus melihat kesungguhan hatinya. Orang yang beriman tahu mengucap syukur. Orang yang tidak bisa mengucap syukur, berarti ada masalah dengan kerohaniannya. Mari mengucap syukur karena itu adalah tanda kita beriman pada janji-janji Allah. Orang yang beriman tahu mengucap syukur. Tuhan melihat iman kita. seberapa jauh kita mempercayai janji-janji firman Tuhan, begitu juga yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita. Tuhan mencari iman orang percaya. Disitu Tuhan bekerja, melakukan perkara-perkara yang ajaib dalam kehidupan kita.


0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts