terkadang kita sebagai manusia seiring kehilangan naluri untuk menolong seperti Harley, juga naluri berterima kasih seperti anak rusa tersebut. Tuhan bisa mengajar dan mengingatkan kita lewat siapa saja. bahkan lewat Harley dan seekor anak rusa. Pernah dalam suatu peristiwa saya menolong seorang pemuda terkapar dipinggir jalan dalam kondisi luka di sekujur tubuhnya. terlintas dalam pikiran saya untuk melewatinya begitu saja, tetapi dalam hati seperti ada suara yang mengatakan kamu melayani Tuhan tetapi kamu tidak mempunyai kasih. detik itu juga saya memutar balik kendaraan dan segera menolong orang tersebut, dalam benak saya kalau seaindainya dia sudah tidak bernyawa lagi tentunya urusannya akan semakin panjang. tetapi karena niat dan naluri untuk menolong dan desakan suara hati dari sang pencipta akhirnya membranikan diri untuk menolongnya. tanpa berpikir panjang saya langsung membawanya kerumah sakit untuk memastikan kondisi pemuda tersebut puji Tuhan pemuda tersebut terselamatkan. keesokan harinya saya mendatangi rumah sakit dimana pemuda tersebut dirawat dan ternyata dia sudah sadar dari kondisinya dan berangsur pulih dan tidak kebetulan disana juga ada kedua orang tua pemuda tersebut, mereka mengucapakan terima kasih atas apa yang saya lakukan. singkat cerita saya membagikan kabar baik bagi mereka bahwa Kalau Allah mengasihi kita tentunya kita juga harus mengasihiNya dan bukti mengasihi Allah adalah saling menolong sesama diantara kita.
Didalam injil Lukas 10:25-37 Yesus pernah mengajar sebuah perumpamaan dimana ada seorang yang turun dari yerusalem ke yerikho dimana karenanya jatuhlah beliau ke tangan penyamun, yang merampas pakaiannya serta memukul dia, lalu pergi meninggalkan dia hampir mati. Kebetulan turunlah dengan jalan itu juga seorang imam. Seorang Imam yang mengajar umat Allah tetapi ternyata tidak menerapkan hukum taurat sesungguhnya dimana dia gagal mengasihi sesama manusia. Begitu juga dengan seorang Lewi yang notabene dikenal sebagai umat yang melayani Allah dibaitnya ternyata juga tidak bisa memberikan rasa simpati kepada seseorang yang dirampok dan dihajar habis habisan oleh penyamun itu, tetapi datanglah pahlawan yang sesumgguhnya yang bukan berasal dari Yahudi, dan juga bukan berasal dari Yerusalem, hanya seorang pria sederhana, pria asing yang tidak disebutkan namanya oleh Alkitab dan hanya di katakan seorang samaria. Orang Samaria yaitu orang yang dimusuhi dan dibenci oleh orang Yahudi. Karena itu, si korban dalam kisah Yesus ini sama sekali tidak mengharapkan bantuannya, namun dari ketiga orang yang melihatnya, justru orang inilah yang turun tangan dan mau menolongnya. dari peristiwa ini kita dapat belajar bahwa:
Kemurahan hati kita membuat Tuhan menolehkan pandangannya kepada kita dan ini sebagai tanda bahwa kita mengenal Allah. Bukankah orang yang mengenal Allah adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa disorga . Bahkan Alkitab mengatakan bahwa Kasihilah Sesama manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. tanpa kita mengenal siapa yang kita tolong, bahkan menantikan imbalan atau balasan, lakukan dengan tulus sebab Allah menghendaki apa yang kita lakukan. Kemudian berikutnya adalah bahwa
Tuhan bisa menolong kita dengan caranya Dia, bahkan terkadang mustahil dan tidak masuk akal bagi kita.
Didalam Alkitab pernah juga diceritakan dimana seorang pemuda mesir menolong Daud dan para pengikutnya ketika keluarga dan sahabatnya di tawan oleh orang Amalek dan pemuda mesir itu menunjukan jalan dan arah dimana dan kemana orang amalek menawan keluarga daud dan sahabat sahabatnya. jadi kesimpulannya adalah marilah terus berbuat baik kepada sesama, saling tolong ketika kita melihat kesusahan disekitar kita. sebab Allah menghendaki hal demikian. Tuhan berkati.
0 comments:
Posting Komentar