LUKAS 1:5-25
Perjuangan
Iman Zakharia dengan istrinya dalam
melewati berbagai tantangan kehidupan
dan mengalami janji Tuhan yang ajaib
ditengah kemustahilan merupakanj inti
utama dari perikop Lukas 1:5-25. Dari pembacaan ini saya mendapat
beberapa rhema yang mengubahkan cara
pandang dan cara berpikir saya mengenai iman kepada Tuhan dan disertai tindakan
nyata yang menuntun kepada terobosan kehidupan.
Alkitab
mengatakan “Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala
perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat” Kenapa sampai
Alkitab mengatakan “Benar dihadapan
Allah” karena ternyata “Benar dihadapan
Allah belum tentu benar dipandangan
manusia”. Allah memiliki pandangan
berbeda dan terkadang sangat bertolak belakang dengan apa yang dinilai dan
dilihat oleh manusia. Imam Zakharia dan Elizabeth mendapat predikat Benar
dihadapan Allah tetapi aib dipandangan Manusia.
Perhatikan apa yang dicatat Lukas 1:25 Disana dikatakan “ Inilah perbuatan Tuhan bagiku, dan
sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku didepan orang”. Kenapa sampai Elizabeth mengatakan Ia
berkenan menghapus aibku di depan orang?
Saat mereka
benar dihadapan Allah saat yang sama juga secara jasmani, mereka menanggung aib
dihadapan manusia. Selama bertahun tahun bahkan sampai usia Elizabeth sangat
tua mereka belum dikarunia seorang anak. Dan Alkitab mencatat Elizabeth mandul,
ini merupakan sebuah pergumulan panjang dan luar biasa yang dihadapi Zakharia
dan Elizabeth. Menjadi seorang yang mandul
pada zaman itu bukan merupakan hal yang mudah bagi Elizabeth, pada zaman itu perkawinan mereka bermasalah karena mereka
pasangan yang tidak mempunyai anak. Padahal, pada masa itu budaya Yahudi
megharuskan perkawinan menghasilkan keturunan. Apalagi Zakaria, ia adalah
seorang imam. Sulit bagi kita untuk membayangkan stigma yang melekat kalau
tidak mempunyai anak pada masa itu. Sebagian besar Imam Yahudi berpendapat
bahwa hal itu merupakan bukti Tuhan tidak berkenan.
Seharusnya
orang yang benar dihadapan Allah dan hidup tidak bercacat apa yang mereka
inginkan seharusnya dikabulkan oleh Allah.
Doa-doa yang mereka panjatkan seharusnya mendapatkan jawaban dari Allah.
Tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian, bahkan ditengah-tengah keseriusan
Zakharia dan Elizabeth mengikuti Tuhan dan hidup tak bercacat justru rasanya janji Tuhan begitu jauh dan
sulit di gapai. Ada begitu banyak anak Tuhan yang mundur dan memutuskan untuk
tidak percaya lagi terhadap janji Tuhan bahkan kehilangan iman karena menurut sebagian orang sama saja orang
yang mengikuti Tuhan dengan orang dunia yang tidak mengenal Allah, bahkan
terkadang orang yang tidak mengikuti Tuhan lebih terlihat “terberkati”. Bahkan pemazmur Asaf dalam Mazmur 73: 2-3 dia membandingkan kehidupan
anak Tuhan dengan orang fasik yang tidak mengenal Allah, pemazmur Asaf
mengatakan sedikit lagi kakiku terpeleset, nyaris tergelincir melihat kemujuran
orang-orang fasik. Cara Tuhan melihat berbeda dengan cara kita melihat. Cara
Tuhan memutuskan terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita. Tetapi kita
harus ingat segala sesuatu yang terbaik datangnya dari Dia.
Ketika
Malaikat Gabriel menampakan diri kepada Zakharia dan menyampaikan kabar baik
kepadanya yaitu Elizabeth istrinya akan
mengandung dan melahirkan seorang anak, respon dari Zakharia malah tidak
antusias bahkan cenderung tidak percaya meskipun pembawa kabar baik itu adalah malaikat sendiri, Malaikat Gabriel, Kenapa?
:
Belajar dari
Imam Zakharia dan Elizabeth, dua macam virus pembunuh Iman
(1)Kekecewaan
: ada begitu banyak orang yang
menguburkan iman mereka karena sebagian mereka kecewa, melihat doa mereka yang
bertahun-tahun lamanya belum mendapatkan jawaban dari Tuhan. Mereka kecewa
bahkan meninggalakan rumah karena melihat orang tuanya selingkuh mereka
memutuskan untuk hidup jauh dari kebenaran Firman Allah, orang yang kecewa
pasti imannya tidak akan bertumbuh, bahkan orang yang kecewa akan sangat sulit memepercayai hal-hal yang mustahil yang
dapat dilakukan oleh Tuhan. Bagi Imam Zakharia hidup tak bercacat dan benar dihadapan Allah
adalah kunci untuk menerima semua janji Allah tetapi kenyataan malah sebaliknya
Tuhan tidak selalu memberi sesuai permintaan kita, dan jelas tidak menurut
kelayakan kita. Dia memberi menurut kekayaan kasih karunia- Nya. Dia “melakukan
jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan” . Dia
senang melakukannya pada orang yang percaya dan taat pada-Nya, bahkan untuk
situasi yang tidak memungkinkan atau mustahil sekali pun. Jangan kecewa dan terus memiliki iman yang teguh kepadaNya. Ilustrasi ..(Kakak kandung yang gangguan
mental “Sakit jiwa/gila”)
(2)Sikap
Apatis :
Menurut KBBI : apatis/apa·tis/ a acuh tidak acuh; tidak peduli; masa
bodoh. Tidak jarang semua manusia mendapat kunjungan dari malaikat, Ketika
Malaikat Gabriel menampakan diri kepada Zakharia dan menyampaikan kabar
sukacita mengenai kehamilan istrinya, dan akan mendapatkan seorang anak bahkan malaikat menyampaikan masa depan dari
anak itu. Seharusnya imam zakharia menjawab dengan respon yang positif dan
antusias. Tetapi justru jawaban dari Zakharia adalah sebaliknya tidak antusias,
tidak percaya dan dipenuhi keraguan
(Lukas 1:18). Inilah jawaban dari Zakharia ……Lalu kata Zakharia kepada
malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab
aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya. Walaupun
seorang imam yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya melayani di Bait Suci
tidak membuat Seorang Zakharia masih memiliki iman yang segar dan mudah
mempercayai hal-hal yang supranatural. Justru Zakharia terjebak dalam kehidupan
rutinitas agamawi, dia masih melayani dengan setia di bait suci tetapi imannya
mulai mengalami abrasi. Bahkan untuk membuat Zakharia percaya akhirnya malaikat
membuat dia menjadi bisu. Iman kita
tidak boleh mengalami kemunduruan meskipun di situasi dan tantangan yang tidak
mudah. Terus melangkah dan mempercayai Tuhan di situasi yang tidak mudah
merupakan kerinduan hati Allah di dalam diri anak-anakNya.
Milikilah iman yang sederhana
Iman yang sederhana adalah Iman
yg melangkah tanpa complain dengan apa yang diperintahkan Tuhan. Tidak punya
asumsi yang negative dengan apa yang terjadi didalam hidup kita. Sebab Dia
turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita(Roma
8:28). Iman sederhana seperti seorang anak kecil yang rela memberikan lima roti
dan dua ikan kepada Yesus, dia tidak berpikir panjang, tidak peduli apa yang
yang akan terjadi kedepan ketika dia merelakan bekal satu satunya yang dimiliki
untuk Tuhan, Iman sederhana seperti seorang perwira yang meminta tolong kepada
Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sakit, bahkan Iman yang sederhana
seperti perempuan pendarahan yang hanya menyentuh jubah Yesus dan mujizat
terjadi. Tindakan sederhana disertai Iman yang sederhana dapat memindahkan
gunung persoalan hidup kita. Haleluya…
0 comments:
Posting Komentar