Sabtu, 04 November 2023

TUHAN SETIA PADA JANJINYA

 LUKAS 1:5-25

Perjuangan Iman  Zakharia dengan istrinya dalam melewati berbagai tantangan  kehidupan dan mengalami  janji Tuhan yang ajaib ditengah kemustahilan merupakanj inti  utama dari perikop Lukas 1:5-25. Dari pembacaan ini saya mendapat beberapa  rhema yang mengubahkan cara pandang dan cara berpikir saya mengenai iman kepada Tuhan dan disertai tindakan nyata yang menuntun kepada terobosan kehidupan.

Alkitab mengatakan “Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat” Kenapa sampai Alkitab mengatakan  “Benar dihadapan Allah”  karena ternyata “Benar dihadapan Allah belum tentu  benar dipandangan manusia”.  Allah memiliki pandangan berbeda dan terkadang sangat bertolak belakang dengan apa yang dinilai dan dilihat oleh manusia. Imam Zakharia dan Elizabeth mendapat predikat Benar dihadapan Allah tetapi aib dipandangan Manusia.  Perhatikan apa yang dicatat Lukas 1:25 Disana dikatakan  “ Inilah perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku didepan orang”.  Kenapa sampai Elizabeth mengatakan Ia berkenan menghapus aibku di depan orang?

Saat mereka benar dihadapan Allah saat yang sama juga secara jasmani, mereka menanggung aib dihadapan manusia. Selama bertahun tahun bahkan sampai usia Elizabeth sangat tua mereka belum dikarunia seorang anak. Dan Alkitab mencatat Elizabeth mandul, ini merupakan sebuah pergumulan panjang dan luar biasa yang dihadapi Zakharia dan Elizabeth.  Menjadi seorang yang mandul pada zaman itu bukan merupakan hal yang mudah bagi Elizabeth, pada zaman itu perkawinan mereka bermasalah karena mereka pasangan yang tidak mempunyai anak. Padahal, pada masa itu budaya Yahudi megharuskan perkawinan menghasilkan keturunan. Apalagi Zakaria, ia adalah seorang imam. Sulit bagi kita untuk membayangkan stigma yang melekat kalau tidak mempunyai anak pada masa itu. Sebagian besar Imam Yahudi berpendapat bahwa hal itu merupakan bukti Tuhan tidak berkenan.

Seharusnya orang yang benar dihadapan Allah dan hidup tidak bercacat apa yang mereka inginkan seharusnya dikabulkan oleh Allah.  Doa-doa yang mereka panjatkan seharusnya mendapatkan jawaban dari Allah. Tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian, bahkan ditengah-tengah keseriusan Zakharia dan Elizabeth mengikuti Tuhan dan hidup tak bercacat  justru rasanya janji Tuhan begitu jauh dan sulit di gapai. Ada begitu banyak anak Tuhan yang mundur dan memutuskan untuk tidak percaya lagi terhadap janji Tuhan bahkan kehilangan iman  karena menurut sebagian orang sama saja orang yang mengikuti Tuhan dengan orang dunia yang tidak mengenal Allah, bahkan terkadang orang yang tidak mengikuti Tuhan lebih terlihat “terberkati”.  Bahkan pemazmur Asaf dalam  Mazmur 73: 2-3 dia membandingkan kehidupan anak Tuhan dengan orang fasik yang tidak mengenal Allah, pemazmur Asaf mengatakan sedikit lagi kakiku terpeleset, nyaris tergelincir melihat kemujuran orang-orang fasik. Cara Tuhan melihat berbeda dengan cara kita melihat. Cara Tuhan memutuskan terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita. Tetapi kita harus ingat segala sesuatu yang terbaik datangnya dari Dia.

Ketika Malaikat Gabriel menampakan diri kepada Zakharia dan menyampaikan kabar baik kepadanya yaitu Elizabeth istrinya  akan mengandung dan melahirkan seorang anak, respon dari Zakharia malah tidak antusias bahkan cenderung tidak percaya meskipun pembawa kabar baik itu  adalah malaikat sendiri, Malaikat Gabriel, Kenapa? :

Belajar dari Imam Zakharia dan Elizabeth, dua macam virus pembunuh Iman

(1)Kekecewaan : ada begitu banyak orang yang menguburkan iman mereka karena sebagian mereka kecewa, melihat doa mereka yang bertahun-tahun lamanya belum mendapatkan jawaban dari Tuhan. Mereka kecewa bahkan meninggalakan rumah karena melihat orang tuanya selingkuh mereka memutuskan untuk hidup jauh dari kebenaran Firman Allah, orang yang kecewa pasti imannya tidak akan bertumbuh, bahkan orang yang kecewa akan sangat sulit memepercayai hal-hal yang mustahil yang dapat dilakukan oleh Tuhan. Bagi Imam Zakharia hidup tak bercacat dan benar dihadapan Allah adalah kunci untuk menerima semua janji Allah tetapi kenyataan malah sebaliknya Tuhan tidak selalu memberi sesuai permintaan kita, dan jelas tidak menurut kelayakan kita. Dia memberi menurut kekayaan kasih karunia- Nya. Dia “melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan” .  Dia senang melakukannya pada orang yang percaya dan taat pada-Nya, bahkan untuk situasi yang tidak memungkinkan atau mustahil sekali pun. Jangan kecewa dan terus memiliki iman yang teguh kepadaNya.  Ilustrasi ..(Kakak kandung yang gangguan mental “Sakit jiwa/gila”)

(2)Sikap Apatis :

Menurut KBBI : apatis/apa·tis/ a acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh. Tidak jarang semua manusia mendapat kunjungan dari malaikat, Ketika Malaikat Gabriel menampakan diri kepada Zakharia dan menyampaikan kabar sukacita mengenai kehamilan istrinya, dan akan mendapatkan seorang anak  bahkan malaikat menyampaikan masa depan dari anak itu. Seharusnya imam zakharia menjawab dengan respon yang positif dan antusias. Tetapi justru jawaban dari Zakharia adalah sebaliknya tidak antusias,  tidak percaya dan dipenuhi keraguan (Lukas 1:18). Inilah jawaban dari Zakharia ……Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya. Walaupun seorang imam yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya melayani di Bait Suci tidak membuat Seorang Zakharia masih memiliki iman yang segar dan mudah mempercayai hal-hal yang supranatural. Justru Zakharia terjebak dalam kehidupan rutinitas agamawi, dia masih melayani dengan setia di bait suci tetapi imannya mulai mengalami abrasi. Bahkan untuk membuat Zakharia percaya akhirnya malaikat membuat dia menjadi bisu.  Iman kita tidak boleh mengalami kemunduruan meskipun di situasi dan tantangan yang tidak mudah. Terus melangkah dan mempercayai Tuhan di situasi yang tidak mudah merupakan kerinduan hati Allah di dalam diri anak-anakNya.

Milikilah iman yang sederhana

Iman yang sederhana adalah Iman yg melangkah tanpa complain dengan apa yang diperintahkan Tuhan. Tidak punya asumsi yang negative dengan apa yang terjadi didalam hidup kita. Sebab Dia turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita(Roma 8:28). Iman sederhana seperti seorang anak kecil yang rela memberikan lima roti dan dua ikan kepada Yesus, dia tidak berpikir panjang, tidak peduli apa yang yang akan terjadi kedepan ketika dia merelakan bekal satu satunya yang dimiliki untuk Tuhan, Iman sederhana seperti seorang perwira yang meminta tolong kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sakit, bahkan Iman yang sederhana seperti perempuan pendarahan yang hanya menyentuh jubah Yesus dan mujizat terjadi. Tindakan sederhana disertai Iman yang sederhana dapat memindahkan gunung persoalan hidup kita. Haleluya…

 

 

 

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts