Sabtu, 04 November 2023

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

 

Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak bisa, menuju tanah Kanaanpun mereka belum sanggup. Bukankah orang Kristen banyak terjebak seperti Bangsa Israel ini? Kembali ke kehidupan lamapun tidak bisa, mengalami janji Tuhanpun belum kunjung tiba. Bangsa Israel terjebak dipadang gurun empat puluh tahun bukan waktu yang pendek, bukan hal yang mudah, tetapi inilah fakta yang terjadi dan alkitab mencatatnya untuk memberikan contoh bagi kita dengan tujuan supaya kitapun tidak terjebak dalam kondisi seperti yang di alami bangsa israel.

Seperti yang dicatat dalam 1 Kor 10:11 …..Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh   dan dituliskan untuk menjadi peringatan  bagi kita  yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Alkitab berkata Semuanya ini telah menimpa mereka, mereka disini adalah bangsa Israel yang terjebak dari padang gurun mereka mundurpun kembali ke tanah mesir tidak bisa, menuju tanah Kanaanpun tidak sanggup. Bayangkan ada sekitar dua juta lebih jiwa mati dan di kuburkan di padang gurun. Bangsa israel tidak pernah mau belajar mengenal Tuhan di padang gurun, Padang gurun tidak menjadi kesempatan mereka untuk berubah menjadi lebih baik, Padang gurun di jadikan tempat mereka bersungut-sungut, menyalahkan Musa dan Tuhan. Padang gurun bukan menjadi tempat mereka belajar sesuatu tentang Tuhan tetapi malah padang gurun menjadi kuburan mereka. Sehingga cerita ini menjadi pengingat bagi kita yang hidup di zaman sekarang agar kita mewaspadai sikap dan keputusan yang di ambil bangsa Israel jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita orang percaya.

Alkitab pernah mencatat bahwa bangsa Israel sengaja Tuhan tidak menuntun mereka melalui jalan menuju  orang Filistin walaupun jalan ini yang paling dekat menuju Tanah Kanaan. (Kel 13:17) ini di akibatkan karena bangsa Isarel tidak siap secara mental untuk berperang, kekalahan akan terjadi kepada bangsa israel bukan karena Tuhan tidak menyertai tetapi di akibatkan oleh faktor mental dan hati yang tidak siap. Selama bertahun-tahun menjadi budak dan tidak pernah berlatih dalam peperangan ini akan menjadi hal yang menakutkan bagi bangsa isarel. Oleh sebab itu kenapa Tuhan menuntun mereka masuk kepadang gurun, karena Tuhan punya maksud dan rencana untuk mendidik mereka, membentuk mereka menjadi tentara-tentara Allah yang gagah perkasa. Di padang gurun ada proses pematangan karakter yang ingin Allah ajarkan dalam hidup mereka. Supaya mereka memiliki mental yang kuat untuk menghadapi peperangan demi peperangan, tetapi apa yang terjadi? Pada kenyataannya Bangsa ini gagal, semua generasi yang pernah hidup di mesir mereka semua mati di Padang gurun. Bukankah ini adalah pengalaman yang tragis bagi bangsa Isarel, Tuhan sudah keluarkan mereka dari perbudakan, Tuhan sudah tuntun mereka mengalami mujizat dan kedahsyatan Tuhan tetapi yang terjadi adalah mereka gagal menjadi bangsa yang di inginkan Tuhan.

Kasih sayang Allah menuntun mereka di padang gurun, mereka di perlakukan Tuhan seperti seorang bapa yang mengasihi anaknya, Bapa yang mencukupkan segala kebutuhan mereka, tidak pernah kedinginan di malam hari karena tiang api, dan tidak pernah terbakar kulitnya karena teriknya matahari di siang hari karena adanya tiang awan. Seperti seorang bayi yang dirawat, di kasihi dan di sayangi orang tuanya inilah yang dilakukan Allah kepada bangsa ini. Tetapi sebaliknya pemberontakan, hati yang picik, tidak mau mengenal Allah inilah yang terjadi kepada bangsa ini. Allah tidak pernah membuang mereka atau menelantarkan mereka justru Kasih sayang dan anugerhanya bertambah-tambah dalam kehidupan bangsa Israel.

Apa yang membuat kegagalan Bangsa Israel di padang gurun dan tidak mengalami kemenangan dan terobosan?

1.      Bangsa isarel lebih mementingkan kenyamanan dari pada penyertaan

a.      Persungutan atau bersungut-sungut inilah yang mereka nikmati setiap hari di padang gurun, tidak pernah bersyukur dengan apa yang Tuhan beri dalam hidup mereka

b.      Kenyamanan dan kenikmatan lebih penting dari pada penyertaan Tuhan, faktanya Bangsa isarel  lebih mengutamakan kenyamanan dari pada penyertaan Tuhan

c.       Bangsa ini lebih fokus kepada kebutuhan akan berkat dari pada fokus kepada sang pemberi berkat.

Keluaran 6:5-7 dari mana akar persungutan bangsa Israel ? Allah ingin menunjukan kepada bangsa isarel mengenai pribadinya supaya bangsa ini mengenal Dia, baru setelah itu mereka akan menikmati janji tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madunya. Allah punya keinginan supaya bangsa ini mengenal Dia dan inilah tujuan Allah ketika mereka berhasil dididik di padang gurun dan mengenal dia mereka barulah mereka akan menikmati janji kemenangan. Jadi pointnya adalah : Kenali Tuhan terlebih dahulu, baru mengalami berkat-berkat Tuhan. tetapi yang di alami oleh bangsa isarel adalah mereka tidak mau mengenal Tuhan, mereka mengabaikan kehadiran Tuhan dan hanya menginginkan berkat-berkatnya, Israel lebih tertarik kepada berkat-berkatnya dari pada mengenal Dia.

Bukankah inilah juga yang kita mau, seperti bangsa Israel lebih fokus kepada berkatnya, lebih tertarik dengan apa  yang Tuhan beri dari pada mengenal dia. Kita terkadang mengulang kesalahan yang sama seperti yang di alami oleh bangsa Israel, kita terkadang mencari berkatnya, mujizatnya, kita lebih fokus dengan keinginan kita pribadi ketimbang mau mengenal ribadi Tuhan. Kita mengikuti Tuhan terkadang di gerakan oleh karena kebutuhan bukan karena pengenalan akan Dia.  Inilah kegagalan bangsa Israel yang tanpa kita sadari kita mengikuti pola mereka, tanpa kita sadari kita terjebak dari kelakuan bangsa ini.  Kita mengulang kegagalan yang sama seperti yang di alami bangsa isarel. Allah tidak menginginkan kita gagal justru Allah menetapkan kita sebagai orang yang menang mengatasi semua persoalan hidup kita. Tetapi kita gagal mengenal Tuhan dan jalan-jalanNya. Kita lebih tertarik kepada kemudahan dan kenyamanan dari pada mengenal dia lewat lembah dan air mata.

2.      Allah tidak pernah menjajikan kemudahan tetapi yang dia janjikan adalah penyertaan.  

Apakah kita merasa semakin kita mau mengenal dia yang muncul pertanyaan kenapa jalan kita semakin sulit dan susah. Semakin kita mengenal Tuhan kenapa kita lebih banyak meneteskan air mata, kenapa kita terkadang di tuntun dalam lembah kekelaman. Kenapa jalan hidup kita seolah-olah tambah susah? Kalau kita gagal memahami tentang jalan Tuhan pasti kita juga akan gagal masuk tanah Kanaan yang Tuhan janjikan

Gagal memahami Tuhan itu sama artinya tidak mau mengenal Dia dan jalan-jalanNya. Bangsa Israel gagal memahami tentang Tuhan, mereka lebih tertarik dengan daging, roti manna, kepuasaan hidup, kenyamanan hidup dari pada mau mengenal Tuhan. Israel digerakan oleh karena kebutuhan, setiap kali mereka tidak mendapat apa yang mereka inginkan mereka berteriak, menyalahkan musa, bersungut-sungut, dan tidak pernah mau mengucap syukur. Israel mengganggap kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka membuat semuanya menjadi lebih mudah. Tuhan menjanjikan semuanya tidak menjadi mudah tetapi yang Dia janjikan, di tengah ketidakmudaan Allah hadir bersama mereka. Kegagalan mengenal Tuhan mengakibatkan kita lebih fokus kepada kebutuhan kita, fokusnya adalah berkat Tuhan, kita tidak peduli kepada sang pemberi berkat, yang kita pedulikan yang penting kita di berkati bagaimanapun caranya. Terkadang kita tidak menghargai kebersamaan kita dengan Tuhan tetapi yang kita pedulikan apa yang dia berikan dalam hidup kita. Kebersamaan dengan Tuhan bukan prioritas kita tetapi apa yang dia berikan itulah yang menjadi prioritas kita.  Pertanyaannya adalah kenapa kita datang ke gereja, kenapa kita berdoa, bukankah terkadang kita lakukan itu karena kita punya motivasi yaitu kebutuhan kita? Tidak masalah kalau kita datang karena kita punya kebutuhan tetapi akan jadi masalah kalau selama bertahun-tahun kita ikut dia kita di gerakan oleh karena kebutuhan-kebutuhan kita bukan mengenal dia lebih dalam lagi. Setiap kali kita datang karena punya motivasi toko lancar, daganganya laris, jualannya tambah laku, promosi jabatan, sembuh dari penyakit. Kalau kita biarkan hati kita terus menerus di gerakan oleh karena ini lama-lama kelamaan kita akan gagal mengenal Dia. Kalau seandainya doa kita tak kunjung di jawab kita akan mudah kecewa dengan Tuhan. karena kita meperlakukannya sama halnya seperti ketika kita datang kepada Dukun. Kita tidak peduli roh mana yang tolong kita, yang penting masalahku teratasi, yang penting kebutuhanku terpenuhi dll.

Belajar mengenal  pribadi Tuhan, kenali hatinya dan jalan-jalanNya. Kebersamaan dengan Tuhan tidak membuat kita otomatis semakin mengenal Dia, Buktinya bangsa Israel bersama Tuhan berpuluh puluh tahun di padang gurun toh kenyataannya mereka gagal mengenal Tuhan. setiap saat lihat mujizat, tetapi mereka sama sekali tidak peduli dengan sang pembuat mujizat tersebut.

Seperti kisah perjalan murid-murid di Emaus Yesus pasca kebangkitan Yesus, murid murid Yesus itu tidak mengenal Dia padahal dia menampakan diri dan berjalan bersama mereka di Emaus tetapi apa yang terjadi, mereka sama sekali tidak mengenal Tuhan Yesus waktu itu, alkitab  berkata seperti ada sesuatu  yang menutupi mata mereka sehingga mereka tidak mengenal dia. Kedua murid itu salah satunya bernama Kleopas mereka dalam kondisi frustasi, kecewa karena Seorang raja yang mereka harapakan yaitu Yesus pada akhirnya mati di kayu salib. Iman mereka runtuh, semangat mereka pudar, putus asa dan tawar hati menyelimuti mereka, sehingga mereka ingin kembali ke emaus desa mereka, mereka ingin melanjutkan perjalan hidup mereka seperti sedia dulu kala, tidak mau lagi menjadi murid Yesus. Karena apa yang mereka nantikan ternyata kandas di tengah jalan. Sehingga ketika Yesus menampakan diri kepada mereka, mereka sama sekali tidak mengenal Dia. Baru ketika mereka mendesak Yesus untuk tinggal bersama mereka, dan Yesus mendemonstrasikan apa yang pernah Yesus lakukan yaitu memecah roti barulah sesuatu yang menghalangi mata mereka tiba-tiba runtuh dan mereka mengenal ternyata pribadi yang bersama-sama dengan mereka adalah Tuhan Yesus. Ketika kita terlalu fokus kepada masalah kita, yang terjadi adalah mata kita akan kabur dan tidak bisa melihat kebaikan dan rencana Tuhan dalam hidup kita.

3.     Lebih tertarik mengenal pribadi Tuhan dari pada tanah perjanjian

Keluaran 33:11-13

Musa lebih tertarik di padang gurun asalkan bersama Tuhan dan mengenal dia, sedangkan bangsa isarel lebih terkesan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu meskipun tanpa kehadiran Tuhan. Kita ada di posisi mana hari ini apakah kita sanggup punya hati seperti musa, Musa pernah berkata janganlah membawa kami ke tanah Kanaan apabila Engkau tidak menyertai kami. Musa fokus kepada sang pemberi berkat, musa sangat tertarik untuk mengenal Tuhan dan pribadiNya, ketimbang bangsa isarel yang sangat terkesan dengan berkat Tuhan. Musa lebih baik di padang gurun asalkan tetap bersama Tuhan, Musa sangat terkesan dengan pribadi Tuhan, sehingga fokus kehidupan musa adalah obsesi menyenangkan hati Tuhan.

Mana yang kita pilih hari ini tanah perjanjian atau kehadiran Tuhan dalam hidup kita?..mana yang kita pilih berkat atau pengenalan akan Tuhan? pengenalan akan Tuhan jauh lebih penting dari pada berkat-berkatNya. Yang terjadi adalah ketika ada pengenalan maka di sana ada berkat-berkatnya.  Kurangnya mengucapa syukur terkadang menjadi kegagalan kita, kenapa Paulus dia di aniaya, disiksa, pernah di rajam batu, terkatung-katung dalam kapal, dia tetap mengucap syukur dengan Tuhan, dia tidak pernah kecewa dengan Tuhan, malahan dia menyanyikan pujian syukur kepada Tuhan ketika dia berada dalam penjara. Ini karena pengenalan akan Tuhan, pengenalan akan Tuhan tidak akan mambuta kita terjebak dalam asumsi yang salah tentang Tuhan, atau meragukan Dia, justru pengenalan akan Tuhan akan membuat seseorang menganggap derita duka, lembah air mata adalah kesempatan belajar tentang Tuhan, belajar mengenal dia dan jalan-jalanNya.

Apa perbedaan Daud dan Salomo? Siapa yang finishing weel? Daud apa Salomo? Masa hidup Salomo begitu tragis, dia memiliki tujuh ratus istri dan tiga ratus gundik, apa yang gagal dari Salomo, ternyata kalau kita selidiki Salomo melupakan nasehat Ayahnya Daud yaitu kenalah Tuhan Allahmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Salomo lebih terkesan dengan hikmat, sehingga ketika kedua kali Tuhan menampakan diri kepadaNya yang dia minta adalah Hikmat, bukan pengenalan akan Tuhan lebih dalam. Salomo kurang mengalami proses, Salomo tidak mengalami Proses, sejak kecil sudah diwariskan kekayaan oleh bapanya, dia tidak pernah mulai dari nol, dia mewarisi keberhasilan ayahnya, sehingga dengan tidak adanya proses tidak mampu membentuk Salomo menjadi pribadi yang semakin mengenal Allahnya. Bahkan di kitab pengkhotbah dia pernah menulisakan bahwa apa yang dia miliki ternyata semuanya adalah sia-sia. Berbeda dengan Daud ayahnya, penderitaan dan proses membuat Daud semakin mengenal Allahnya, di kejar-kejar Saul, menjadi pelarian bertahun-tahun, di kudeta anaknya sendiri, dan masih banyak lagi proses yang dia alami. Justru proses berjasa mengkonversi menjadi pengenalan akan Tuhan. Kekayaan bisa di warisi tetapi pengenalan tidak bisa di warisi. Pengenalan hanya bisa dilewati dan dijalani bersama Tuhan.

Belajar dari si sulung dan si bungsu, kebersamaan dengan bapanya tidak mampu membuat si sulung mengenal bapanya, buktinya dia menolak semua apa yang dilakukan Bapanya kepada adiknya si Bungsu, si sulung tidak mampu mengenal BapaNya, meskipun bersama-sama dengan bapaNya setiap hari. Tapi dia gagal paham tentang bapanya. Dia marah, dia mengomel, dia menganggap apa yang dilakukan bapanya kepada adiknya sangat berlebihan. Sulung tak pernah menghargai kebersamaan dengan bapanya, dia mengukur kasih sayang bapanya kepada dia dengan Pesta, potong kambing dan berkat. Sulung terkadang menjadi contoh bagi kita dan awasan bagi kta semua.

Mengenal Tuhan dan jalanya adalah kunci mengalami terobosan dan kemenangan tiap hari. Beberapa aplikasi yang dapat terpakan adalaha :

1.       Kenali pribadi Tuhan

2.      Jadikan doa kita untuk mengenal Tuhan lebih lagi

3.      Nikmati proses dan jalani bersama Tuhan.

Amin…

JANJI TUHAN ATAU SI PEMBERI JANJI?

 Musa merupakan tokoh yang luar biasa yang pernah di catat dalam Alkitab. Musa dari seorang Ibrani sederhana menjadi pangeran mesir kemudian kembali menjadi pribadi yang sederhana dan pada akhirnya di pakai Allah untuk memimpin umat Isarel keluar dari perbudakan mesir.

Sebelum musa di pilih Allah untuk menjadi pemimpin bangsa Isarel pada waktu itu, Musa harus melewati beberapa fase hidupnya yang tidak mudah. 40 tahun pertama Musa berada di Mesir, kemudian 40 tahun ke dua Musa berada di Midian, dan 40 tahun sampai wafatnya musa berada di Padang gurun. Kita akan mempelajari beberapa prinsip-prinsip kepemimpinan  Musa sehingga dari pribadi yang keras menjadi seorang yang sangat lemah lembut hatinya di muka bumi dan tidak ada yang bisa menyamai kelemah lembutan hati Musa. Sampai pada akhrinya menjadi pemimpin umat Allah yang di urapi luar biasa.

Banyak anak muda yang memimpikan ingin menjadi pemimpin yang luar biasa di masa depan, tetapi  tidak banyak yang menyadari betapa pentingnya sebuah proses perjalanan iman dengan Tuhan. Proses tersebut berisikan pembentukan hati, bahkan peremukan hati sehingga menghasilkan karakter Ilahi yang berkenan di hadapan Allah. Musa mengalami tempaan hidup yang tidak mudah,  dari seorang pangeran mesir berubah menjadi penggembala kambing domba yang begitu sederhana. Tetapi lewat proses tersebut Allah berhasil mendidik seorang Musa sehingga Dia menjadi pemimpin umat Allah.

Semua orang menginginkan menjadi pemimpin tetapi tidak semua orang bisa di pimpin. Menjadi pemimpin berbeda ketika seseorang dipimpin, untuk menjadi seorang pemimpin dia harus berhasil di pimpin terlebih dahulu. Kalau kita membaca kisah-kisah dalam Alkitab tentang raja-raja Israel kita menemukan banyak cerita keberhasilan seorang raja, bahkan kegagalan raja-raja dalam Alkitab. Salah satu contoh Daud berhasil berada di bawah pimpinan Raja Saul, yang walaupun Raja Saul banyak berlaku curang terhadapanya tetapi Daud berhasil menempatkan dirinya di bawah komanda Raja Saul. Keberhasilan Daud yang terbesar bukan pada saat Dia mengalahkan Goliath pemimpin Filistin waktu itu, tetapi keberhasilan Daud ketika Dia menempatakan dirinya dengan baik di bawah kepemimpinan Saul. Bagi Daud penghormatan dan pengabdian kepada Saul adalah nomor satu. Daud tidak pernah mencuri popularitas Saul. Bahkan Daud tetap menjaga nama Baiknya Saul di hadapan anak buahnya. Daud tidak pernah menusuk Saul dari belakang, tetapi Justru Raja Saulah yang menghancurkan nama baik Daud di hadapan rakyatnya. Bagi Daud pengabdian dengan ketulusan kepada Raja adalah berkenan di hadapan Allah.

Beberapa Fase kehidupan Musa yang dia lewati sebelum menjadi pemimpin umat Allah Israel?

1.      Musa harus melepaskan keterikatannya dengan Mesir (keluaran 2:11-15) - Menang terhadap masa lalu (fase mesir)

Sejak kecil ketika Amram dan Yokebet orang tua Musa memutuskan untuk menyelamatkan Musa melalui putri-putri Firaun ini bukan merupakan sebuah kebetulan tetapi ini adalah bagian rencana Allah dalam kehidupan bangsa Isarel. Sejak kecil Musa dirawat dan di besarkan dalam budaya mesir, Musa terlati hidup dalam adat istiadat mesir, dia didik dan dibesarkan dengan sistem mesir. Sehingga kurun waktu 40 tahun tidak muda bagi seorang Musa untuk bebas dari sebuah warna dan keterikatan mesir. Mesir merupakan peradaban yang sangat maju pada waktu itu, sistem pendidikan, militer, budaya belum ada yang bisa menyayangi kemajuan dan teknologi mesir. Musa terbiasa melakuakan semua apa yang dia kerjakan menggunakan sistem pola mesir. Semua terbangun atas dasar Mesir. Ini membuat Allah menginginkan Musa untuk keluar dari Mesir dan dididik dalam budaya baru yang Allah kehendaki. Allah menginginkan Musa untuk menggunakan pola baru yang Allah mau bukan menggunakan pola sistem Mesir.

Dalam Kehidupan kita sebelum Allah mempersiapkan kita pertama kali yang Allah kehendaki adalah menghilangkan Mesir dalam kehidupan Kita. Mesir adalah gambaran pola hidup lama, pola Dunia yang harus kita perangi sebelum pemakaian Allah dalam hidup kita semakin Efektif. Musa terbiasa mengandalakan kekuatannya, strateginya, bahkan dia terlatih dengan menggunakan sistem mesir serta kepandaiannya. Allah mengehendaki Musa untuk menghilangkan pola didikan mesir dan di ganti dengan pola didikan Allah.

Terkadang Mesir mengibaratkan sebuah keterikatan kepada dunia, ada banyak anak Tuhan yang tidak bisa hidup radikal Karena terikatan dengan ikatan dunia. Ikatan dunia pada dasarnya penghalang untuk kita dipakai oleh Tuhan menjadi pemimpin. Musa harus meninggalkan Mesir dan menuju ke budaya yang baru yaitu budaya sorga, buadaya Allah supaya Musa dapat belajar menjadi pemimpin yang Allah mau. Semua kita ingin menjadi pemimpin tetapi tidak semua kita bisa meninggalkan Mesir. Mesir sebagai gambaran Dosa yang menjadi penghalang pemakaian Allah dalam kehidupan Kita. Dosa kita harus bereskan untuk melihat kita semakin peka dengan kuasa Allah. Pola didikan Mesir yang menjadi penghalang kita untuk dipakai Tuhan menjadi seorang pemimpin di masa depan:    a. Keterikatan dosa masa lalu, ikatan dunia yang melilit anak-anak Tuhan

            b. Kesombongan pribadi, merasa mampu dan tidak mengandalakan Tuhan

            c. Tidak mau didik dalam kehendak Tuhan

2. Fase Midian - Musa belajar untuk menjadi berkat di tengah keluarganya (Kel 2: 16-22)

Kurun waktu 40 tahun sejak musa melarikan diri dari Mesir dan dia menetap di Midian, 40 tahun seorang pangeran Mesir di bentuk dan di proses Tuhan menjadi seorang pengembala domba yang sederhana. Dari seorang yang di anggap penting berubah menjadi pribadi yang di abaikan. Ini merupakan sesuatu yang tidak muda bagi seorang Musa. Musa terbiasa duduk di kursi singgasana berubah duduk di bawah pohon beralaskan rumput. Musa terbiasa dengan menggunakan senjata canggih milik mesir berubah menggunakan tongkat kayu yang sederhana. Musa yang terbiasa makan makanan enak berubah dengan sekerat roti yang sederhana. Semua kemewahan yang dia pernah rasakan berubah menjadi kesederhanaan. Dalam didikan Tuhan  kepada Musa di midian ternyata menghasilkan seorang pribadi yang lemah lembut dan mudah dibentuk Tuhan.

Di Midian Musa belajar betapa pentingnya menjadi seoarang suami, seorang ayah dan bagian dalam sebuah keluarga. Musa menjadi berkat yang luar biasa di tengah keluarganya, bahkan Musa menjadi kebanggaan mertuanya. Selama 40 tahun di Midian Musa Musa ada dalam didikan Tuhan. Musa belajar bagaimana bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan percayakan. Selama 40 tahun menjadi gembala domba Yitro di Midian Musa ternyata belajar banyak mengenai arti kehidupan untuk mengenal Allah. Sehingga tahap Midian adalah tahap persiapan Allah untuk memakai Dia menjadi pemimpin umat Allah.

Apa korelasi kita hari ini dengan tahap persiapan Musa di Midian :

a.       Belajar untuk menjadi berkat di tengah keluarga, jangan hanya hebat di gereja dan di pelayanan tapi di keluarga menjadi batu sandungan

b.      Lakukan tanggung jawab kita sebagai anak di tengah keluarga dengan baik, jangan cuek dengan kondisi  keluargamu, hargai perjuangan orang tuamu dan jangan sia-siakan pengorbanan mereka.

c.     Kalau engkau belum bisa membalas budi keluargaMu, orang tuamu, tunjukan dengan sikap menghormati dan menghargai keluargamu 

3.      Fase pengutusan Musa dan Fase padang Gurun  (Fase memimpin bangsa Israel)

Fase ke tiga yang di lewati oleh Musa adalah Fase memipin umat Israel keluar dari tanah mesir, menuju padang gurun, dan tanah Kanaan. Musa memang gagal masuk tanah Kanaan tetapi bukan berarti Dia gagal menjadi pemimpin. Yang Allah lihat adalah kebesaran hati ketikan menjadi pemimpin. Musa menjadi pemimpin yang begitu rendah hati, Musa begitu sabar menunutun domba domba Israel di padang gurun. Musa tidak pernah menuntut haknya kepada Tuhan, tetapi dia rela dijadikan apa saja oleh Tuhan. Tidak mudah bagi Musa setiap hari di caci, di anggap pemimpin yang gagal, pemimpin yang mungkin mengecewakan Israel, tetapi dia dengan sabar menuntun domba-domba yang suka melawan dan memberontak.

Persungutan bangsa Israel inilah yang dihadapi Musa setiap hari, memimpin dua juta lebih umat Allah dipadang gurun tidak membuat Musa putus asa dan mundur dari panggilan Allah. Justru padang gurun membuat Musa semakin memiliki kualitas hidup yang sangat luar biasa. Musa menjadi pribadi yang mampu menempatkan diri di bawah otoritas Allah dan sanggup di abaikan oleh pengikutnya. Musa tidak mencari popularitas ketika dia memimpin, Musa tidak mencari pengakuan ketika dia memipin, bahkan Musa tidak pernah membanggakan keberhasilan yang dia capai. Tetapi yang herannya dia mengejar pengenalan akan Tuhan.

Pengenalan akan Tuhan ternyata menjadi fokus Musa ketika dia menjadi pemimpin, Musa memiliki kualitas hati yang sangat luar biasa ketika dia memimpin. Musa pernah menghadapi beberapa ancaman, bahkan kudeta dari saudara-saudaranya tetapi tidak pernah ada niat balas dendam dari peribadi Musa kepada orang orang yang merugikannya. Tidak pernah ada kepaitan hati Musa kepada orang-orang yang dia pimpin. Bagi Musa mengenal Allah lebih penting dari pada janji Allah yaitu tanah Kanaan dalam hidupnya. Beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sikap kepemimpinan Musa:

a.   Musa memimpin dengan sikap Hati Hamba

b.  Musa lebih mengejar pengenalan akan Tuhan dari pada tanah perjanjian (Kanaan) Fokus Musa adalah semakin serupa dan segambar dengan Allah

c. Musa tidak pernah pahit hati meskipun dia menjadi pemimpin yang di abaikan pengikutnya.

 

Amin…

TUHAN SETIA PADA JANJINYA

 LUKAS 1:5-25

Perjuangan Iman  Zakharia dengan istrinya dalam melewati berbagai tantangan  kehidupan dan mengalami  janji Tuhan yang ajaib ditengah kemustahilan merupakanj inti  utama dari perikop Lukas 1:5-25. Dari pembacaan ini saya mendapat beberapa  rhema yang mengubahkan cara pandang dan cara berpikir saya mengenai iman kepada Tuhan dan disertai tindakan nyata yang menuntun kepada terobosan kehidupan.

Alkitab mengatakan “Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat” Kenapa sampai Alkitab mengatakan  “Benar dihadapan Allah”  karena ternyata “Benar dihadapan Allah belum tentu  benar dipandangan manusia”.  Allah memiliki pandangan berbeda dan terkadang sangat bertolak belakang dengan apa yang dinilai dan dilihat oleh manusia. Imam Zakharia dan Elizabeth mendapat predikat Benar dihadapan Allah tetapi aib dipandangan Manusia.  Perhatikan apa yang dicatat Lukas 1:25 Disana dikatakan  “ Inilah perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku didepan orang”.  Kenapa sampai Elizabeth mengatakan Ia berkenan menghapus aibku di depan orang?

Saat mereka benar dihadapan Allah saat yang sama juga secara jasmani, mereka menanggung aib dihadapan manusia. Selama bertahun tahun bahkan sampai usia Elizabeth sangat tua mereka belum dikarunia seorang anak. Dan Alkitab mencatat Elizabeth mandul, ini merupakan sebuah pergumulan panjang dan luar biasa yang dihadapi Zakharia dan Elizabeth.  Menjadi seorang yang mandul pada zaman itu bukan merupakan hal yang mudah bagi Elizabeth, pada zaman itu perkawinan mereka bermasalah karena mereka pasangan yang tidak mempunyai anak. Padahal, pada masa itu budaya Yahudi megharuskan perkawinan menghasilkan keturunan. Apalagi Zakaria, ia adalah seorang imam. Sulit bagi kita untuk membayangkan stigma yang melekat kalau tidak mempunyai anak pada masa itu. Sebagian besar Imam Yahudi berpendapat bahwa hal itu merupakan bukti Tuhan tidak berkenan.

Seharusnya orang yang benar dihadapan Allah dan hidup tidak bercacat apa yang mereka inginkan seharusnya dikabulkan oleh Allah.  Doa-doa yang mereka panjatkan seharusnya mendapatkan jawaban dari Allah. Tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian, bahkan ditengah-tengah keseriusan Zakharia dan Elizabeth mengikuti Tuhan dan hidup tak bercacat  justru rasanya janji Tuhan begitu jauh dan sulit di gapai. Ada begitu banyak anak Tuhan yang mundur dan memutuskan untuk tidak percaya lagi terhadap janji Tuhan bahkan kehilangan iman  karena menurut sebagian orang sama saja orang yang mengikuti Tuhan dengan orang dunia yang tidak mengenal Allah, bahkan terkadang orang yang tidak mengikuti Tuhan lebih terlihat “terberkati”.  Bahkan pemazmur Asaf dalam  Mazmur 73: 2-3 dia membandingkan kehidupan anak Tuhan dengan orang fasik yang tidak mengenal Allah, pemazmur Asaf mengatakan sedikit lagi kakiku terpeleset, nyaris tergelincir melihat kemujuran orang-orang fasik. Cara Tuhan melihat berbeda dengan cara kita melihat. Cara Tuhan memutuskan terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita. Tetapi kita harus ingat segala sesuatu yang terbaik datangnya dari Dia.

Ketika Malaikat Gabriel menampakan diri kepada Zakharia dan menyampaikan kabar baik kepadanya yaitu Elizabeth istrinya  akan mengandung dan melahirkan seorang anak, respon dari Zakharia malah tidak antusias bahkan cenderung tidak percaya meskipun pembawa kabar baik itu  adalah malaikat sendiri, Malaikat Gabriel, Kenapa? :

Belajar dari Imam Zakharia dan Elizabeth, dua macam virus pembunuh Iman

(1)Kekecewaan : ada begitu banyak orang yang menguburkan iman mereka karena sebagian mereka kecewa, melihat doa mereka yang bertahun-tahun lamanya belum mendapatkan jawaban dari Tuhan. Mereka kecewa bahkan meninggalakan rumah karena melihat orang tuanya selingkuh mereka memutuskan untuk hidup jauh dari kebenaran Firman Allah, orang yang kecewa pasti imannya tidak akan bertumbuh, bahkan orang yang kecewa akan sangat sulit memepercayai hal-hal yang mustahil yang dapat dilakukan oleh Tuhan. Bagi Imam Zakharia hidup tak bercacat dan benar dihadapan Allah adalah kunci untuk menerima semua janji Allah tetapi kenyataan malah sebaliknya Tuhan tidak selalu memberi sesuai permintaan kita, dan jelas tidak menurut kelayakan kita. Dia memberi menurut kekayaan kasih karunia- Nya. Dia “melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan” .  Dia senang melakukannya pada orang yang percaya dan taat pada-Nya, bahkan untuk situasi yang tidak memungkinkan atau mustahil sekali pun. Jangan kecewa dan terus memiliki iman yang teguh kepadaNya.  Ilustrasi ..(Kakak kandung yang gangguan mental “Sakit jiwa/gila”)

(2)Sikap Apatis :

Menurut KBBI : apatis/apa·tis/ a acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh. Tidak jarang semua manusia mendapat kunjungan dari malaikat, Ketika Malaikat Gabriel menampakan diri kepada Zakharia dan menyampaikan kabar sukacita mengenai kehamilan istrinya, dan akan mendapatkan seorang anak  bahkan malaikat menyampaikan masa depan dari anak itu. Seharusnya imam zakharia menjawab dengan respon yang positif dan antusias. Tetapi justru jawaban dari Zakharia adalah sebaliknya tidak antusias,  tidak percaya dan dipenuhi keraguan (Lukas 1:18). Inilah jawaban dari Zakharia ……Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya. Walaupun seorang imam yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya melayani di Bait Suci tidak membuat Seorang Zakharia masih memiliki iman yang segar dan mudah mempercayai hal-hal yang supranatural. Justru Zakharia terjebak dalam kehidupan rutinitas agamawi, dia masih melayani dengan setia di bait suci tetapi imannya mulai mengalami abrasi. Bahkan untuk membuat Zakharia percaya akhirnya malaikat membuat dia menjadi bisu.  Iman kita tidak boleh mengalami kemunduruan meskipun di situasi dan tantangan yang tidak mudah. Terus melangkah dan mempercayai Tuhan di situasi yang tidak mudah merupakan kerinduan hati Allah di dalam diri anak-anakNya.

Milikilah iman yang sederhana

Iman yang sederhana adalah Iman yg melangkah tanpa complain dengan apa yang diperintahkan Tuhan. Tidak punya asumsi yang negative dengan apa yang terjadi didalam hidup kita. Sebab Dia turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita(Roma 8:28). Iman sederhana seperti seorang anak kecil yang rela memberikan lima roti dan dua ikan kepada Yesus, dia tidak berpikir panjang, tidak peduli apa yang yang akan terjadi kedepan ketika dia merelakan bekal satu satunya yang dimiliki untuk Tuhan, Iman sederhana seperti seorang perwira yang meminta tolong kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sakit, bahkan Iman yang sederhana seperti perempuan pendarahan yang hanya menyentuh jubah Yesus dan mujizat terjadi. Tindakan sederhana disertai Iman yang sederhana dapat memindahkan gunung persoalan hidup kita. Haleluya…

 

 

 

BERKAT DALAM MENGUCAP SYUKUR

    Musa memimpin bangsa isarel keluar dari tanah perbudakan di mesir. Kurang lebih dua juta umat Israel keluar dari perbudakan di mesir menuju tanah Kanaan, tanah yang berlimpah susu dana madu, tanah perjanjian. Hadirat dan penyertaan Tuhan melalui Musa begitu ajaib, bahkan Musa langsung mendengarkan perintah dan tuntunan Tuhan secara audible. Ada begitu banyak Mujizat-mujizat Allah kerjakan dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah mesir.  Tetapi Pertanyaannya kenapa sebagian bangsa Israel tidak bisa masuk tanah Kanaan?

Apa yang menyebabkan dua juta lebih umat Allah tersebut akhirnya tidak bisa mencicipi manisanya susu dan madu lewat tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan itu?

1.      Sikap bersungut-sungut menunjukann tidak adanya ucapan syukur dalam diri seseorang (Keluaran 16:1-8)

Bangsa Israel bersungut-sungut. Umat Allah ini mengerutu, tidak puas dengan apa yang mereka alami. Kita pun di zaman sekarang, ngga beda jauh dengan mereka. Macet, anak rewel, pasangan bawel, omzet berkurang, langganan kabur, dan sebagainya, bisa bikin kita bersungut-sungut. Orang-orang Israel menggerutu karena makanan sehari-sehari mereka yang itu-itu saja. Mereka bersungut-sungut karena ingin makan lebih dari yang sekarang. Makan daging dan roti lagi seperti saat dijajah bangsa Mesir.Keterlaluan! Ya, inilah kelakuan umat pilihan Allah. Umat yang ditolong oleh Allah, yang dibebaskan dari perbudakan, tidak berterima kasih atas perbuatan ajaib dan besar yang Tuhan telah lakukan selama ini. Mereka memang sudah bebas dari perbudakan di Mesir, tetapi rupanya hanya tubuh mereka saja yang terbebas. Mental budak mereka masih belum lepas. Ini bukti nyata orang-orang yang bermental budak. Mudah bersungut-sungut. Ngga ada air bersungut. Ngga ada daging menggerutu. Nggak ada roti mengomel. Macet menggerutu, panas maupun dingin bersunggut, anak rame atau anak diam mengomel, semua kondisi kok mengeluh sih? Apa tidak ada nilai positif yang bisa dilihat? Entah apa maunya? Bersungut-sungut adalah salah satu tanda ketidakpercayaan kepada Tuhan. Menggerutu juga berarti tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan. Seseorang yang sering mengeluh selalu melihat apa yang terjadi di depan matanya sebagai suatu yang tidak nyaman dan menyulitkan. Ia lupa akan kebaikan Tuhan yang sudah dialaminya di masa lalu. Mudah menyerah dan tidak teguh, itulah ciri mereka. Melalui Musa, jelas sekali Tuhan mempunyai itikad baik untuk membawa mereka keluar dari Mesir menuju Kanaan. Seharusnya mereka bersukacita sepanjang perjalanan menuju Kanaan.

Namun kenyataannya tidaklah demikian. Mereka berkali-kali menyesal karena mengikuti Musa. Lebih baik kembali ke Mesir dan menjadi budak. Mental mereka masih mental budak.
Pada zaman ini yang namanya Kristen bermental budak masih banyak. Daripada menikmati kemerdekaan di dalam Kristus, mereka masih suka kembali kepada hidup yang lama dan menjadi budak dosa. Alasan mereka sama dengan orang Israel. Mereka suka menikmati dosa dan tidak mau tersiksa menekan hawa nafsu ketika berada di dalam kemerdekaan. Apalagi dengan ancaman penganiayaan membuat mereka semakin ketakutan. Apabila Anda mengiring Kristus, maka satu hal yang harus Anda camkan bahwa apapun yang terjadi seharusnya kita percaya Allah akan menuntun kita menuju surga. Meskipun dunia membenci bahkan siap menganiaya dan membunuh kita, namun Tuhan menjamin jiwa Anda tidak akan dapat mereka sentuh. \

2.      Bersyukur berarti memuliakan Allah (2 Korintus 2 : 14 - 15). 

Hidup yang memuliakan Allah ialah hidup yang menjadi berkat hidup, teladan, kesaksian, berkualitas, serta bukan rata-rata. Janganlah menunggu sampai ada hal-hal spektakuler atau skala yang besar baru kita bisa memuliakan Allah, melainkan melalui hal-hal kecil juga setiap harilah dapat menjadi kesempatan bagi kita mengucap syukur. Ketika kita mengampuni, berbuat baik, dan menolong orang lain itu pun menandakan kita bersyukur. Kiranya keharuman Kristus tercium oleh semua orang yang ada di sekeliling melalui kita mengucap syukur (2 Korintus 2 : 14 - 15). 

3.      Mengucap syukur adalah tanda orang yang beriman (Luk. 17:15:19).

Orang Samaria adalah orang asing, bukan orang Yahudi, tapi dia memiliki iman, Yesus melihat iman dalam hatinya, Yesus melihat kesungguhan hatinya. Orang yang beriman tahu mengucap syukur. Orang yang tidak bisa mengucap syukur, berarti ada masalah dengan kerohaniannya. Mari mengucap syukur karena itu adalah tanda kita beriman pada janji-janji Allah. Orang yang beriman tahu mengucap syukur. Tuhan melihat iman kita. seberapa jauh kita mempercayai janji-janji firman Tuhan, begitu juga yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita. Tuhan mencari iman orang percaya. Disitu Tuhan bekerja, melakukan perkara-perkara yang ajaib dalam kehidupan kita.


Selasa, 18 Oktober 2022

BERKAT DALAM MENGASIHI

Kejadian 25:19-34

Siapa yang tidak mengenal Yakub? Yakub merupakan nenek moyang bangsa Israel yang melahirkan 12 suku Israel. Dari Yakub lahirlah sebuah bangsa pilihan Tuhan, Israel. Sangat tidak masuk akal ketika Tuhan bekerja buat orang-orang yang takut akan Dia dan mengikat perjanjian dengan Tuhan, Sesuatu yang besar dan ajaib pasti akan terjadi. Yakub lahir dari keluarga sederhana, keluarga biasa yang memiliki pergumulan seperti manusia pada umumnya. Ribka istri Ishak mengalami kemandulan dan tidak bisa memiliki seorang anak. Tetapi karena perjanjian Tuhan dengan Abraham bapa leluhur mereka Allah tetap menepati janjinya sampai kepada keturunannya sehingga Rahim Ribka bisa mengandung dan melahirkan anak.

Blesing yang ajaib dialami Ishak dan Ribka ketika mereka dikarunia dua orang putra. Alkitab katakan anak kembar lahir dari Rahim Ribka yang dikatakan mandul sebelumnya. Tetapi fakta yang menarik disini adalah anak yang dikandung oleh Ribka saling bertolak-tolakan dalam rahimnya dan menimbulkan kesakitan yang luar biasa didalam perut Ribka. Terjadi sebuah pergolakan batin dalam hidup seorang Ribka. Sehingga pada akhirnya dia memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan, dan Tuhan memberikan jawaban bahwa dari keturunanmu akan lahir dua bangsa yang besar yang sulung akan menjadi hamba bagi si bungsu, si bungsu akan menjadi tuan bagi yang sulung. Ini sebuah nubuatan Tuhan dan digenapi. Bahkan Allah menggenapi apa yang dia katakan ketika Yakub berada di Kanaan. Seperti Ribka yang mengalami pergolakan dalam batinnya, terkadang dalam batin kita terjadi yang namanya pro dan kontra. Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup kita yang membutuhkan pilihan dan keputusan seperti Ribka. Situasi hari hari ini kita dituntut untuk bisa survive dalam menghadapi tantangan hidup, perubahan begitu cepat dan dibutuhkan kecakapan kita untuk beradaptasi dengan keadaan yang terjadi. Sperti contoh halnya sebelumnya minyak goreng menjadi langkah, bagi penjual gorengan tentunya ini sangat berdampak. Keadaan hari hari ini sangat sulit ditebak, tetapi syukur kepada Allah apabila kita memiliki pengharapan akan Dia dan bergantung penuh kepada dia lihat orang yang dikenannya akan selalu melihat pelangi dikabut pekat, dan selalu menemukan mata air dipadang belantara. Belajar dari Ribka ketika dia mengalami pergolakan dalam batinnya dia memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan dan meminta petunjuk Tuhan. Sebagai anak Tuhan kita memiliki tantangan dan pergumulan yang berbeda-beda tetapi ingat kita memiliki Tuhan yang sama seperti Tuhan, Bapanya Abraham, Ishak dan Yakub. Allah Elshadai, Allah Imanuel, Allah yang menyertai kita. Jadi apapun yang terjadi saudara harus belajar bahwa tempatkan Tuhan di posisi tertinggi dalam hidupmu, jangan mencari hikmat dunia tetapi temukan jalan keluar lewat hikmat yang Allah berikan dalam firmanya untuk kehidupan kita.

Kita kembali kepada Yakub, ada beberapa rahasia  yang membuat yakub mengalami keberhasilan dan kesuksesan didalam kehidupannya. Dari seorang penipu berubah menjadi prince Israel, Dari seseorang yang dikejar-kejar mau dibunuh berubah menjadi pangeran yang diberkati, dari seseorang yang mengalami nasib sial berkali-kali (ditipu pamannya Laban) berubah menjadi pria yang menguasi Kanaan. Bahkan dari Yakub munculah satu bangsa yang besar, bangsa yang kuat, bangsa yang sulit ditaklukan oleh musuh-musuhnya yaitu Bangsa Israel. Bahkan Allah mengubah namanya dari Yakub menjadi Israel. Berbicara kesuksesan berarti kita menemukan Kanaan kita hari ini bersama Tuhan. Yang menjadi pertanyaannya apa Kanaan kita hari ini?? Bicara Kanaan berarti bicara janji Tuhan dalam hidup kita. Apakah kita masih berpengharapan dalam menanti janji Tuhan itu, atau kita mulai bahkan sedang lemah menantikan janji itu.

Apa rahasia keberhasilan dan kesuksesan Yakub sehingga kemenangan demi kemenangan dia raih dalam hudupnya:

1.    Jadilah Pribadi yang mencintai Perkara-perkara Rohani (perkara Rohani menuntun kita kepada perkenanan Tuhan) Kejadian 25:31-34

Esau dan Yakub merupakan Pasangan Kembar yang memiliki watak dan karakter yang berbeda. Mereka berdua meskipun anak kembar tetapi berbeda dalam karakter dan sifat serta pembawaan. Memanah dan berburu itu adalah keahlian Esau, jadi kalau dikasi tabung panah dan senjata jangan diberikan kepada Yakub, Yakub tidak pintar berburuh dan memanah binatang, Esau jagoannya. Bahkan Alkitab mengatakan Ishak senang dan suka terhadap daging buruan Esau. Jadi papanya ternyata suka makan daging, dan Esau menjadi kebanggaan bapanya sendiri. Esau sering dibanggakan oleh papanya kenapa? karena Esau begitu menyenangkan hati bapanya. Jadi oleh Esau alias daging buruan Esau. Papanya kebanggan Ishak kepada Yakub semata-mata bukan karena pribadinya tetapi karena hasil yang didapat lebih condong hatinya kepada anak yang tua yang notabene bisa memberikan apa yang ayahnya inginkan. Berbeda dengan Yakub, Yakub lebih senang tinggal di kemah Alkitab katakan Ribka kasih kepada Yakub. Ribka lebih bela-belanin Yakub. Jadi Yakub anak mama, sedangkan Esau anak papa. Jelas  ini sebuah didikan yang keliru yang terjadi ditengah keluarga, yang pintar sering dibangga-banggakan oleh papanya, kamu hebat nak bisa memanah, kamu hebat bisa kasih bapa daging buruan. Ini contoh papa mama yang tidak sepakat dalam mendidik anaknya. Kegagalan keluarga adalah ketika setiap anak dibanding-bandingkan satu dengan yang lain. Lebih cenderung memihak kepada yang satu dari pada yang lain, condong pilih kasih. Ini hanya akan memunculkan persaingan dan luka. Memang setiap anak pada dasarnya memiliki potensi dan minat berbeda satu dengan yang lainnya. Doronglah dan beri semangat mereka agar mereka bisa mencapai potensi maximal didalam kehidupan mereka. Dan tumpangkan tangan kita orang tua untuk memberkati mereka bersama.

Tetapi ada hal yang begitu terkesan ketika saya merenungkan bagian Firman ini. Yaitu dibalik keberpihakan kedua orang tua ini ternyata ada satu bagian yang membuat Tuhan itu takjub, dan memutuskan untuk memilih Yakub dalam mengesekusi mimpinya  Allah sendiri dalam kehidupan bangsa israel. Apa itu????

Lihat didalam ayat yang ke (31-34)

Ribka cenderung mengajari Yakub untuk cinta terhadap perkara-perkara Rohani, buktinya ada ketika Ribka menceritkan kepada Yakub bahwa begitu terberkatinya kalau menjadi anak sulung. Karena ada berkat kesulungan yang sangat istimewa yang didapati oleh anak sulung tersebut. Berkat anak sulung dalam budaya Israel pada zaman itu adalah seperti berkat Rohani yang begitu ajaib, dibalik berkat kesulungan ada sesuatu yang istimewa, bukan hanya mendapatkan warisan dua kali lipat tetapi ada berkat rohani yang terselebung dibalik berkat anak sulung itu berkat kesulungan berbicara kepemimpinan dalam ibadah dan keluarga, hak memperoleh berkat perjanjian, bahkan berkat rohani dimasa yang akan datang. Sehingga ini memunculkan kedaiatarikan Yakub sendiri, Yakub diajari Ribka untuk suka terhadap perkara-perkara Rohani. Berbeda dengan Esau dia sama sekali tidak tertarik dengan hal yang berbau rohani, dia memandang rendah berkat kesulungan itu dia menukar berkat kesulungan itu dengan kenikmatan sesaat dan pada akhirnya penyesalan seumur hidup. Artinya kamu harus lebih cinta perkara-perkara rohani. Kalau berbicara rohani membuat semua system saraf kita merespon, semua anggota tubuh kita ikut bereaksi, artinya ada keantusiasan dalam hidup apabila kita warnai hidup kita dengan perkara rohani. Tidak salah mendidik dan membesarkan anak-anak kita untuk meraih cita cita mereka tetapi jangan lupa dan ini prioritas kita untuk mengenalkan mereka kepada perkara-perkara rohani yang datangnya dari Tuhan, orang tua harus menjadi bagian utama atau sumber rohani anak anak mereka. Kesuksesan Yakub bermula ketika ibunya memperkenalkan dia dengan perkara –perkara rohani yang datangnya dari Tuhan. ini ajaib sekali bapak/ibu, ada begitu banyak berkat yang terselubung yang Tuhan sediakan ketika kita menempatkan dan tidak mengesampingkan  perkara rohani dalam hidup kita. Mencintai Firman Allah dan menumbuhkan rasa penasaran Firman Allah kepada anak-anak kita supaya mereka tertarik, atusias dan gembira merupakan tanggung jawab kita.

Sebagai contoh : Apa hubungan antara mezbah dengan berkat Abraham???....Apa hubunganya dengan pengampunan dan terbosan dalam hidup Yusuf, Apa hubunganya dengan Menabur dan menuai berlipat-lipat kali ganda sperti janda di sarfat, apa hubunganya kayu salib dengan penebusan akan dosa-dosa kita. Itu semua adalah perkara-perkara rohani yang jangan sampai kita anggap semua ini remeh temeh. Kebanyakan kita lebih pusing memikirkan perkara dunia dibanding dengan perkara-perkara rohani. Anda disuruh puasa tidak bersemangat, anda disuruh doa kalah sama sinetron, semua yang bersifat kedagingan tergadang mengalahkan niat dan minat kita terhadap perkara rohani atau perkara-perkara yang diatas. Sehingga yang terjadi kita kalah, frustasi, ingin mundur bahkan lebih condong tetap memberikan makan terhadap daging kita sehingga semakin bertumbuh besar dan berakar dalam hidup kita. Bukan berarti saya ajarkan kita harus berjalan di atas tanah, artinya tidak menapak tanah lagi, bukan saudara. Selama kita masih hidup di dunia ini berarti selama itu kita akan terus berperang, berjuang dalam menghadapi semua tantangan dan pergumulan kita, sehingga kalau kita mau menang kita tidak boleh lupa untuk menambahkan sebanyak banyakanya perkara-perkara rohani dalam hidup kita. ///ilustrasi

Esau memandang rendah hak kesulungan itu, alkitab katakan demikian. Esau sama sekali tidak tertarik dengan perkara rohani yang Allah nyatakan didalam kehidupannya. Dia menganggap berkat kesulungan itu hanya sekedar tumpang tangan, dan selesai. Esau mengganggap sup brenebon, sup kacang merah yang isinya daging kambing/babi/domba (saya tidak tahu sup kacang merah itu isinya apa) lebih berharga dari pada penumpangan tangan ayahnya yaitu berkat kesulungan itu sendiri. Esau menganggap itu rendah. Sehingga dipemandangan Allah itu membuat dia/Esau tidak disukai Allah. Orang yang tidak menyukai perkara rohani tunggu sebentar lagi dia akan menjadi manusia yang jahat, suka melukai, tidak mengampuni, cenderung menyimpan kesalahan, dendam kesumaat, arogan dan bahkan baperan  dll. Justru ini yang tidak normal. Meskipun Yakub mendapakan dengan cara menipu (sebenarnya tidak menipu, itu terjadi karena perjanjian antara Esau dan Yakub, dan Esau menyetujuinya, Yakub membelinya dengan sup kacang merah) tetapi Allah berkenan terhadap Yakub. Allah suka dengan Yakub (Maleakhi 1:1-2). Kenapa karena Allah menemukan hati seorang Yakub yang sangat menginginkan perkara-perkara rohani, Yakub hatinya cenderung menyukai apa yang disukai Allah Sehingga detik itu Yakub berubah semakin disertai Tuhan kemanapun dia pergi. Kunci keberhasilan kita ada dimana ketika kita sepakat dengan maunya Tuhan dan kita ikuti kemauan Tuhan kita pasti ditempat itu ada blessing yang ajaib.

2.    Selaraskan mimpinya Kita dengan mimpinya Tuhan

 Apa yang Tuhan mau dalam hidupnya Yakub itulah yang Yakub kerjakan. Yakub orang yang sangat tulus hati, bayangkan selama sekian tahun dia bekerja tetapi tidak digaji pamannya Laban, dia ditipu berkali-kali. (Yakub masuk dan tinggal di Rumah Laban master penipu) Bahkan ketika dia jatuh cinta kepada Rahel malah dia mendapatkan Lea. Perlakuan tidak adil dan tidak menyenangkan dia alami berkali-kali. Pada akhirnya Yakub tetap menandatangani kontrak kerja selama tujuh tahun kembali dirumah Laban untuk mendapatkan Rahel. Tahukah saudara? Bahwa  Kesuksesan Laban berkat karena ada Yakub disana, Yakub tidak pernah menerima piala, penghargaan dari Laban, tidak pernah dibuatin pesta oleh Laban karena keberhasilan Yakub dalam mengelolah usaha pamannya malah diditipu berkali-kali. Yakub orang ini tidak pernah hitung-hitungan dengan Tuhan dia bekerja dengan totalitas. Dan Laban alkitab mengatakan Dia/Laban mengakui dia diberkati karena ada Yakub disana.  Lihat tangan Allah yang tidak kelihatan itu menyertai Yakub, sehingga apa yang disentuh oleh Yakub Tuhan buat berhasil. Keberhasilan Yakub semata mata karena mimpinya Allah dalam hidupnya. Berani mengerjakan mimpi Allah tanpa kita sadari ternyata Allah turut mengerjakan apa yang kita butuhkan.

Apa mimpinya Tuhan dalam hidup kita? Jadi orang terkenalkah? Apa jadi artiskah? Jadi orang kaya kah/Konglomerat tertentu, atau apa mimpinya Tuhan dalam hidup anda. Coba anda cari tahu dan renungkan ini dalam doa anda. Kalau anda menemukan mimpinya Tuhan dalam hidupmu dan engkau merespon balik mimpi Allah tersebut. Seperti janji Firman Tuhan berkata apa yang tidak pernah kita dengar, apa yang tidak pernah kita lihat, yang tidak pernah timbul dalam hati kita itulah yang Tuhan sediakan dan berikan bagi kita.

Yang menjadi pertanyaannya apa yang membuat Yakub sedemikian rupa diberkati sehingga sukses mengerjakan apa yang dia kerjakan?

Didalam mengikuti rencana Tuhan mau tidak mau kita harus mengikuti pola kerja Allah. Kita tidak boleh mengerjakan mimpi Tuhan tersebut dengan pola pikir kita sendiri.kita harus mengerti cara bekerja/metode prinsip kerajaan sorga yang terkadang sama sekali bertolak belakang dengan cara dunia bekerja. Tetapi kebanyakan manusia pada umumnya sulit melakukan dengan atau seperti cara sorga melakukannyan. Kita harus pahami dan mengerti bagaimana pola sorga bekerja. Baru kita dapat mengerjakannya. Pola kerja kerajaan sorga terkadang tidak masuk akal seperti cara kita berpikir dan bertindak. Kenapa ini bisa terjadi? Ini disebabkan karena adanya cetakan di jiwa kita yang sudah terbentuk, berakar dan sulit mempercayai hal-hal supranatural seperti yang sorga kerjakan. Apapun adonannya tergantung cetakannya. Dan cetakan ini mempengaruhi model dan bentuk adonan tersebut. Kalau cetakan itu bunder maka yang terjadi pola adonan itu ikut menjadi bunder, kalu cetakan tersebut kotak maka pola adonan itu mengikuti model cetakannya akan berubah menjadi kotak.

Hati kita seperti cetakan bapak/ibu kalau hati anda pahit mau dikasih berkat apapun akan berubah menjadi pahit, anda butuh mijizat tetapi cetakan anda di jiwa masih sama artinya tidak percaya terhadap perkara sorga maka tidak mungkin terjadi mujizat, kalau anda terbiasa menggunakan pola cetakan yang sering anda percayai maka jangan heran itupun yang akan terjadi.

 Seperti contoh halnya Naaman seorang pangeran yang sakit kusta ketika dia meminta supaya Elisa datang dan menyembuhkannya dari penyakitnya, yang terjadi Naaman marah besar dia katakan sudah jauh jauh hari perjalanan untuk menemui nabi tersebut supaya Elisa dapat menyembuhkannya malah yang terjadi Elisa hanya mengutus pelayannya yang datang menemui dia, bahkan dikatakan oleh pelayan kepada Naaman itu untuk mandi di sungai Yordan atas petunjuk Elisa. Bagi Naaman ini sebuah penghinaan besar baginya, dia berkata aku mau disembuhkan toh malah disuruh mandi di sungai Yordan yang kotor itu, bahkan dia berkata bukankah di Israel masih banyak sungai-sungai yang bersih? Dia meremehkan perkataan Nabi Tuhan itu.  Kesombongan merasa seorang panglima tentara besar membuat hati Naaman tersinggung bahkan dia meremehkan para pelayan Elisa tersebut. Dia berpikir seharusnya Elisa itu datang dan menumpangkan tangannya dan berdoa kepadanya supaya sembuh malah disuruh mandi di sungai kotor tersebut. pada akhirnya dengan kekesalan hati Naaman akhirnya dia taat dan pergi melakukan pesan Elisa dan alhasil ….Mujizat…..dialami Naaman, dia disembuhkan dari penyakit kusta.

Ketika Yesus menyembuhkan orang buta (Yohanes 9:6) Yesus meludah ditanah dan menempelkan tanah tersebut ke mata orang buta. Apa yang terjadi mujizat……artinya terkadang ada hal-hal yang tidak masuk di akal tetapi apabila itu datangnya dari sorga, itu yang akan menolong saudara. Metodenya bisa berbeda-beda tetapi kalau Tuhan tetap sama dan firmannya tidak berubah sesuatu yang besar pasti terjadi. Apa hubunganya dengan buli buli minyak yang kosong yang dipinjam oleh janda terhadap tetangganya dan mendatangkan mujizat dalam keluarga itu. Apa hubungannya dengan lima roti dan dua ikan yang bisa memberi makan 5.000 orang. Bahkan air biasa dalam bejana berubah menjadi anggur dalam pesta pernikahan di Kana. Ini sesuatu yang ajaib. Latihlah mindset kita dengan mindsetnya kerajaan sorga Selaraskan pikiran kita dengan Firman Allah. Saya percaya ini akan menolong saudara menemukan terobosan ditengah pergumulan dan tantangan yang saudara hadapi. Tapi kalau anda biarkan cetakan ketidakpercayaan dijiwa anda, sikap yang apatis, tidak percaya yang menguasai anda pasti itupun akan terjadi dalam hidup anda. Karena mujizat dan pertolongan Tuhan terjadi itu karena keyakinan pola cetakan iman dalam hati anda.///IIlustrasi….

3.    Tetap Mengasihi dan Mengampuni dalam Kesuksesan kita

(Kejadian 32)

Kunjungan kedua kali Yakub ke Bethel, di Bethel pada akhirnya Yakub menyadari bahwa semua kesuksesan dan keberhasilannya datangnya dari Allah. Di Bethel Yakub menemukan arti hidup sebenarnya dalam mengikuti rencana dan kehendak Tuhan. Di balik kesuksesannya ternyata ada bagian yang sangat menganjal dan mengganggu hatinya. ketika dia keluar dari rumah ayahnya dia tidak punya modal apa-apa hanya sandal dan baju yang dia bawah ketika keluar dari rumah ayahnya, bahkan batu dia jadikan bantal ketika berada di bethel. Tetapi sekarang berubah dengan kekayaan yang berlimpah, bahkan dia memiliki pasukan yang jumlahnya tidak sedikit. Yakub orangnya sangat mudah dibentuk Tuhan, begitu mudahnya dia dibentuk Tuhan sehingga dengan mudahnya Yakub mendapatkan apa yang dia inginkan. Tetapi dalam semuanya itu wajah Esau terbayang bayang dalam pikirannya, mungkin setiap kali di di padang wajah Esau kakaknya teringat, bahkan ini yang membuat Yakub tidak bisa hidup tenang. Dia tahu kesalahannya, dia tahu apa yang dia lakukan terhadap saudaranya. Orang seperti begini sangat rendah hati, dia tahu dari mana dia berasal, dia mengerti betul siapa yang angkat dia.

Yakub lebih mengutamakan hubungan dari pada konflik yang terjadi dengan segala resikonya dengan kakaknya. Yakub bergumul di area ini, di bethel tempat itu saya yakin air mata Yakub ada disana, tangisan pertobatan dia ada di tempat itu. Bethel identik dengan kemenangan kita atas daging kita. Yakub berhasil menyembelih, bukan menyembelih domba tetapi hatinya sendiri. Dia mematikan semua kedagingannya di tempat itu dan meletakannya di atas mezbah yang menyalah itu.

Yakub berhasil mengasihi, bahkan mengampuni ketika Tuhan mengangkat dia. Sehingga dengan campur tangan Tuhan hubungan dia dengan kakaknya Esau dipulihkan Tuhan. Manusia lebih cenderung mempertahankan egonya dibandingkan dengan hubungan. Seberapa banyak suami istri tidak mau mengampuni, karena ego akhirnya bercerai, seberapa banyak dendam kesumaat masih ada di hati padahal peristiwa sudah lampau terjadi. Orang yang tidak mau mengampuni dan gagal mengasihi berarti dia sedang ada dalam penyesatan. Orang yang mengasihi tidak pernah mengkotak kotakan sesuatu, bahkan dia cenderung inklusif bukan esklusif dia berteman dengan siapa saja tanpa ada kotak yang memisahkan dia. Yesus sering mendapat sebutan sahabat orang berdosa, sahabat para pemungut cukai dan wanita pezinah. Kekuatan Kasih Yesus tidak memilih dan memilah sehingga Yesus menjadi Pribadi yang merdeka. Kadang kala kita nggak beres beres dimasalah hati. Allah menginginkan kita untuk jangan gagal dalam mengasihi. Karena mengasihi adalah perintah Allah yang utama…..Kasihilah Tuhan AllahMu dengan segenap hatimu, Kasihilah sesamamu Manusia seperti dirimu sendiri itu adalah hukum yang utama…….

(1 Yohanes 2:10 ) Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan

Kalau kita tidak mengasihi saudara kita berarti kita ada dalam penyesatan seperti yang dikatakan Firman Allah. Kata Mengasihi Dalam 1 Yohanes 2:10 artinya Agapao artinya merangkul dan menerima orang tanpa syarat, Matius 11:19 kekuatan kasih tidak memilih dan memilah, tapi kasih memampukan kita membuka tangan seluas mungkin untuk menerima dan merangkul siapa saja dalam kehidupan kita.

Mengasihi berarti kita menjamu orang dalam kehidupan – saat menjamu orang, kita berani berupaya menyenangkan orang lain tanpa melanggar prinsip benar yang tertulis dalam Firman Tuhan. Kita tidak bisa hidup menyenangkan semua orang. Kita bisa mengasihi semua orang, tapi ada batasannya, kita tidak akan menyimpang dari prinsip benar sesuai Firman Tuhan.

Esensi kasih yang sebenarnya ketika kita mengasihi orang lain sekalipun kita harus membayar harga yang mahal. Mengasihi orang yang mengasihi kita itu tidak perlu bayar harga yang mahal, tapi mengasihi orang yang tidak mengasihi kita itu butuh bayar harga yang mahal. Yohanes 3:16

mengeluarkan yang terbaik dari kita sesuai kemampuan yang kita miliki; berani repot; mengutamakan orang lain yang sedang kita jamu. Jika kasih menguasai kita, maka kita akan mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan kita (Filipi 2:3).

 

Kalau kasih itu kerjakan dalam kehidupan kita yang terjadi tidak ada penyesatan dalam hidup kita, hidup kita tidak bengkok tapi lurus. Penyesatan (Skandalon:Yunani asal kata skandal) kalau hidup kita dipenuhi kasih maka tidak akan banyak drama-drama yang ada dalam hidup kita. Teruslah mengasihi saat Tuhan meninggikan kita ataupun saat kita berada dalam lembah kekelaman tetaplah mengasihi. 

Haleluya……. .  

 

 

 

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts