SETELAH SEMUANYA ITU
KEJADIAN 22:1
Setelah semuanya
itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya “Abraham,” lalu sahutnya:”Ya
Tuhan.”
Mari kita
renungkan kalimat diatas ……….” Setelah semuanya itu”….. bagi saya
kalimat setelah semuanya itu mengandung makna yang begitu dalam dan luar biasa,
muncul pertanyaan dalam benak saya mengenai kalimat tersebut…Setelah
semuanya itu…. Pertanyaannya adalah setelah yang mana?...apa yang
Abraham alami sebelum mendengar panggilan ilahi yang begitu berat bagi seorang
manusia yaitu mengorbankan anaknya yang tunggal yaitu Ishak. Kenapa Allah
memilih seorang Abraham untuk meletakan sebuah perjanjian yang begitu hebat dan
penuh Anugerah bagi umat manusia? Apa istimewahnya Abraham?
Sebelum Abraham
di uji sebenarnya dia sudah melewati proses ujian yang begitu hebat juga dari
Allah. Dan Abraham berhasil melewatinya sampai dititik paling rendah Abraham
tetap menang dalam ujian dari Allah itu. Abraham berhasil melewatinya karena
dia memang bersedia meresponi semua apa yang Allah kerjakan bagi dia.
Kalimat setelah semuanya itu paling tidak saya
mencatat ada tiga point atau tiga ujian yang Abraham lewati sebelum ujian yang
paling berat bagi dia yaitu menyerahkan
anaknya yang tunggal untuk dikorbankan di bukit Moria.
1.
Masa penantian (Kej 21:1-3)
Menantikan seorang anak merupakan kerinduan
Abram dan Sarai setelah sekian tahun mereka belum dikaruniakan anak. Masa penantian
bukan merupakan hal yang mudah bagi kita. Bahkan bagi Abram dan Sarai membutuhkan
waktu yang cukup lama dan panjang dalam menantikan seorang anak. Keputusasaan,
rasa tidak percaya lagi, air mata, bahkan kondisi fisik yang sudah tidak
mungkin lagi memiliki seorang anak selalu membayangi kehidupan mereka. Bagi
Tuhan tidak ada yang mustahil. Apa yang sudah dijanjikan Tuhan bagi Abraham
semuanya digenapi Allah. Janji Allah kepada mereka mengalahkan semua ketakutan,
rasa kawatir, bahkan Allah membuat Sarai tertawa ketika melihat semua apa yang
dijanjikan Allah tergenapi.Abram sukses menjalaini ujian yang pertama.
2.
Ismael di usir (Kej 21:8-14)
Hati Bapa yang mana melihat anaknya diusir
dari rumah! Meskipun Ismael bukan anak perjanjian tetapi dia tetap darah dan
daging Abraham. Ketika Abram mendengar istrinya memperlakukan Ismael seperti
itu membuat hati Abram kesal. Tetapi seolah olah Allah mengijinkan Sara
melakukan semuanya itu. Dari sini kita bisa pelajari bagaimana hati seorang
Bapa yang begitu sakit ketika melepaskan anaknya keluar dari rumahnya. Tetapi Abram
dengan rela hati melepaskan Ismael pergi . bukan karena dia kuat bisa menahan
ujian ini tetapi karena dia lebih memilih percaya kepada Tuhan dari pada percaya kepada
perasaannya sendiri. Inilah yang namanya mati bagi keinginan sendiri mati bagi
daging. Untuk mewariskan benih sang juru selamat melalui silsilah Abraham, Abraham harus menang
di area ini dahulu yaitu mati bagi keinginan sendiri, mati bagi keinginan
daging. Kehidupan Abram selalu diwarnai ketaatan dan penundukan atas otoritas
ilahi. Abram sukses melalui ujian yang kedua ini.
3.
Perjanjian Abraham dengan Abimelek (Kej
21:22-34)
Kata sebenarnya yang dipakai adalah ‘Covenant’ (ikat
janji). Jika janji saja mungkin kita sering langgar, tapi kalau ‘ikat
janji’ berarti tidak bisa dilanggar. Yang lebih berat adalah Abimelekh bukan
saja minta Abraham tidak mencelakakan dirinya, tapi juga terhadap keturunannya.
Abraham berhasil menepati pernajian nya dengan Abimelek. Dan ujian ketiga
Abrahampun berhasil melewatinya.
Membutuhkan sebuah
proses sebelum mengalami pemakaian Tuhan dalam hidup kita. `ijinkan tangan
Tuhan membentuk kita menjadi apa yang Dia kehendaki bukan seperti yang kita kehendaki. Mungkin ada
air mata pengorbanan dibalik semua proses yang terjadi tetapi percayalah hanya
dengan jalan ini kita bisa mengalami kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Tetap percaya
kepadaNya meskipun di lembah air mata. Tetap percaya kepadanya meskipun dalam
penantian yang panjang, tetap melepaskan hakmu apabila hakmu dilanggar dan
diambil orang, dan lebih penting yakinilah bahwa Allah sedang membentukmu
menjadi sama seperti Dia. Supaya kita bisa menjadi berkat kemanapun kita pergi
dan berada.
Sampailah
kepada ujian yang paling luar biasa yaitu mengorbankan anakNya yang tunggal
yaitu Ishak di bukit Moria. Abraham melewati ujian ini dan Dia menang. Ujian
yang terakhir ini sebagai gambaran Bapa di surga yang merelakan AnakNya yang
tunggal mati di kayu salib demi menebus umat manusia.
Maukah anda
dibentuk Tuhan?.....
0 comments:
Posting Komentar