Minggu, 29 Desember 2019

BELAJAR HIDUP SEPERTI ABRAHAM

SETELAH SEMUANYA ITU
KEJADIAN 22:1



Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya “Abraham,” lalu sahutnya:”Ya Tuhan.”
Mari kita renungkan kalimat diatas ……….” Setelah semuanya itu”….. bagi saya kalimat setelah semuanya itu mengandung makna yang begitu dalam dan luar biasa, muncul pertanyaan dalam benak saya mengenai kalimat tersebut…Setelah semuanya itu…. Pertanyaannya adalah setelah yang mana?...apa yang Abraham alami sebelum mendengar panggilan ilahi yang begitu berat bagi seorang manusia yaitu mengorbankan anaknya yang tunggal yaitu Ishak. Kenapa Allah memilih seorang Abraham untuk meletakan sebuah perjanjian yang begitu hebat dan penuh Anugerah bagi umat manusia? Apa istimewahnya Abraham?
Sebelum Abraham di uji sebenarnya dia sudah melewati proses ujian yang begitu hebat juga dari Allah. Dan Abraham berhasil melewatinya sampai dititik paling rendah Abraham tetap menang dalam ujian dari Allah itu. Abraham berhasil melewatinya karena dia memang bersedia meresponi semua apa yang Allah kerjakan bagi dia.
Kalimat setelah semuanya itu paling tidak saya mencatat ada tiga point atau tiga ujian yang Abraham lewati sebelum ujian yang paling berat bagi dia  yaitu menyerahkan anaknya yang tunggal untuk dikorbankan di bukit Moria.

1.      Masa penantian (Kej 21:1-3)
Menantikan seorang anak merupakan kerinduan Abram dan Sarai setelah sekian tahun mereka belum dikaruniakan anak. Masa penantian bukan merupakan hal yang mudah bagi kita. Bahkan bagi Abram dan Sarai membutuhkan waktu yang cukup lama dan panjang dalam menantikan seorang anak. Keputusasaan, rasa tidak percaya lagi, air mata, bahkan kondisi fisik yang sudah tidak mungkin lagi memiliki seorang anak selalu membayangi kehidupan mereka. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Apa yang sudah dijanjikan Tuhan bagi Abraham semuanya digenapi Allah. Janji Allah kepada mereka mengalahkan semua ketakutan, rasa kawatir, bahkan Allah membuat Sarai tertawa ketika melihat semua apa yang dijanjikan Allah tergenapi.Abram sukses menjalaini ujian yang pertama.

2.      Ismael di usir (Kej 21:8-14)
Hati Bapa yang mana melihat anaknya diusir dari rumah! Meskipun Ismael bukan anak perjanjian tetapi dia tetap darah dan daging Abraham. Ketika Abram mendengar istrinya memperlakukan Ismael seperti itu membuat hati Abram kesal. Tetapi seolah olah Allah mengijinkan Sara melakukan semuanya itu. Dari sini kita bisa pelajari bagaimana hati seorang Bapa yang begitu sakit ketika melepaskan anaknya keluar dari rumahnya. Tetapi Abram dengan rela hati melepaskan Ismael pergi . bukan karena dia kuat bisa menahan ujian ini tetapi karena dia lebih memilih  percaya kepada Tuhan dari pada percaya kepada perasaannya sendiri. Inilah yang namanya mati bagi keinginan sendiri mati bagi daging. Untuk mewariskan benih sang juru selamat  melalui silsilah Abraham, Abraham harus menang di area ini dahulu yaitu mati bagi keinginan sendiri, mati bagi keinginan daging. Kehidupan Abram selalu diwarnai ketaatan dan penundukan atas otoritas ilahi. Abram sukses melalui ujian yang kedua ini.

3.      Perjanjian Abraham dengan Abimelek (Kej 21:22-34)
Kata sebenarnya yang dipakai adalah ‘Covenant’ (ikat janji).  Jika janji saja mungkin kita sering langgar, tapi kalau ‘ikat janji’ berarti tidak bisa dilanggar. Yang lebih berat adalah Abimelekh bukan saja minta Abraham tidak mencelakakan dirinya, tapi juga terhadap keturunannya. Abraham berhasil menepati pernajian nya dengan Abimelek. Dan ujian ketiga Abrahampun berhasil melewatinya.
Membutuhkan sebuah proses sebelum mengalami pemakaian Tuhan dalam hidup kita. `ijinkan tangan Tuhan membentuk kita menjadi apa yang Dia kehendaki  bukan seperti yang kita kehendaki. Mungkin ada air mata pengorbanan dibalik semua proses yang terjadi tetapi percayalah hanya dengan jalan ini kita bisa mengalami kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Tetap percaya kepadaNya meskipun di lembah air mata. Tetap percaya kepadanya meskipun dalam penantian yang panjang, tetap melepaskan hakmu apabila hakmu dilanggar dan diambil orang, dan lebih penting yakinilah bahwa Allah sedang membentukmu menjadi sama seperti Dia. Supaya kita bisa menjadi berkat kemanapun kita pergi dan berada.
Sampailah kepada ujian yang paling luar biasa yaitu mengorbankan anakNya yang tunggal yaitu Ishak di bukit Moria. Abraham melewati ujian ini dan Dia menang. Ujian yang terakhir ini sebagai gambaran Bapa di surga yang merelakan AnakNya yang tunggal mati di kayu salib demi menebus umat manusia.

Maukah anda dibentuk Tuhan?.....



0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts