HIDUP MEMBERI BUAH
Dua puluh tahun yang lalu, saya mengenal seorang anak remaja SMP yang hidupnya banyak mempengaruhi saya secara pribadi dia adalah Rivo teman SMP yang baik hati dan hidup takut akan Tuhan. Saya duduk sebangku dengan dia, & hampir tiap hari bertemu dengan dia, tetapi ada yang menarik dari kehidupannya yang membawa perubahan dalam hidup saya secara pribadi. Kalau boleh dikatakan dia adalah utusan Tuhan untuk membawa saya kepada Tuhan. tetapi ada yang sangat kontras dengan kehidupannya. Mengapa?karena dia adalah seorang penderita kanker darah, berjuang melawan penyakitnya, tiap detik menit nyawanya terancam dengan penyakit yang mematikan itu.
selama enam bulan saya mengenal dia, bertahan dengan penyakitnya sampai akhirnya Tuhan membawanya kembali pulang ke surga, belum pernah saya melihat ada raut wajah yang berduka yang terpancar di wajahnya, sukacita, ucapan syukur selalu mewarnai hidupnya setiap hari. Bahkan tidak menyerah dia mengajarkan tentang Tuhan kepada saya. Hidupnya menjadi berkat. Ketika saya merenungkan pengalaman ini saya menarik kesimpulan bahwa:
KUALITAS HIDUP SESEORANG JAUH LEBIH PENTING DARI PADA LAMANYA ORANG ITU HIDUP
FILIPI 1:21-22 dikatakan “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Kenapa Paulus mengatakan hidup adalah kristus dan mati adalah keuntungan. Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi dia dalam kondisi yang sukar, dia dipenjara, dalam kondisi yang sukar Paulus tetap menjadi jawaban dan teladan yang luar biasa dalam iman. Dia tetap berkarya meskipun dalam kondisi yang sulit. Bagi Paulus kualitas hidup seseorang jauh lebih penting dibandingan dengan lamanya kita hidup. Karena ada orang yang umurnya panjang tetapi hidupnya tidak bermakna, tidak menjadi berkat. Umurnya panjang tetapi isinya hal-hal yang negatif dan tidak memuliakan Tuhan.
HIDUP YANG MEMBERI BUAH
Dalam ayat 22 dikatakan “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah…. Bagi Paulus hidup memberi buah merupakan panggilan kita di tengah dunia ini. Buah apa yang kita hasilkan, kalau kita melihat konteks ayat selanjutnya paulus berkata yang lebih perlu adalah ketika dia tinggal dan bersama-sama dengan jemaat tujuannya apa supaya ada kesempatan bagi dia untuk membangun, mengajar dan memperlengkapi jemaat yang Tuhan percayakan agar semakin maju dalam iman. Dalam benak hati Paulus adalah jiwa-jiwa. Apa korelasi dengan kita, seharusnya kita dipanggil bukan hanya untuk memuaskan keinginan hati kita, memperkaya hidup kita tetapi tugas panggilan sebenarnya adalah untuk menjadi amanat agung, menjadi garam dan terang dunia serta menjadi berkat dimanapun kita berada. Amin
Helky b
0 comments:
Posting Komentar