Sabtu, 13 Oktober 2018

BAIK BELUM TENTU BENAR, BENAR PASTI BAIK

                                                   Fruit of the Spirit "Kebaikan"

Dizaman Now banyak orang yang berlagak pahlawan seperti Robin Hood. Sebuah film klasik yang menceritakan perjuangannya dalam membela kaum  miskin. Seorang pencuri yang baik  hati yang hidup dimasa ketidakadilan social terjadi dimasyarakatanya. Kehidupan kerajaan bergelimang harta kekayaan  melimpah ruah sedangkan rakyatnya jatuh dalam kemiskinan,  kesengsaraan dan serba kekurangan. Kehidupan rakyat tidak diberikesempatan oleh kerajaan karena hasil pertanian dan harta yang dimiliki oleh rakyat dijarah habis-habisan secara legal formal oleh pihak kerajaan. Sehingga munculah pahlawan yang baik hati “Robin Hood” dia menjarah, merampok harta kekayaan kerajaan dan dibagikan ke rakyat miskin. Lantas timbullah pertanyaan yang mengusik nurani, apakah yang dilakukan Robin Hood dapat dibenarkan?

Fenomena ini terjadi juga dijaman now, tindakan ini tentunya tidak bisa dibenarkan meskipun mengatasnamakan kebaikan padahal jalanya salah dan jauh dari kebenaran. Contoh sederhana ada yang mengajarkan korupsi demi kebaikan tidak masalah dan dapat dibenarkan, dia mencuri uang rakyat dengan tujuan membangun rumah ibadah, serta membatu kelompoknya yang hidup dibawah garis kemiskinan tentunya ini samasekali tidak dapat dibenarkan. Bukan hanya melawan hukum Negara tetapi juga bertentangan dengan nilai moral dan hati nurani.
Oleh karena dalam Galatia 5:22-23.  dikatakan  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.  Tidak ada hukum  yang menentang hal-hal itu. Firman Tuhan mengajarkan salah aspek yang dimiliki oleh kita sebagai anak Tuhan adalah yang namanya KEBAIKAN. Lantas kebaikan seperti apa yang dimaksud oleh Kitab Galatia ini (Gal 5:22)

Didalam terjemahan asli kata “Kebaikan” yang dipakai adalah “agathosune” (yunani/greek) artinya adalah kebaikan hati yang tidak bertentangan dengan moral dan kebenaran. Kata kebaikan yang dipakai Galatia 5:22 ini sama dengan kata “kebaikan yang tercatat dalam Efesus 5:9 yaitu dikatakan “ Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, dan keadilan dan kebenaranan.  Jadi alkitab mengajarkan kepada kita bahwa segala sesutau yang baik bermula dari Hati yang benar, dari dalam dan tidak bertentangan dengan Firman Allah. Alkitab juga mengajarkan dalam kitab Matius 7:17 “Demikianlah setiap pohon yang baik (Agathon) menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik”.
Jadi jelaslah bahwa yang Allah kehendaki adalah

1. Melakukan kebaikan yang bersumber dari kebenaran dan tidak bertentangan dengan Firman Allah.
Segala sesuatu yang kita lakukan dan untuk menyenangkan Tuhan itu disebut Kebaikan. Banyak orang berbuat baik tapi pada dasarnya ingin dihormati, dihargai, bahkan ingin populer. Menolong orang miskin, menolong korban bencana alam  itu baik tapi harus didasari motif menyukakan hati Tuhan bukan karena supaya namanya terkenal dan dihormati semua orang apalagi demi tujuan politik. Apa gunanya?. Tetapi lakukan apa yang kita pandang baik tetapi segala seuatu yang kita lakukan tidak bertentangan dengan  prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan.

2. Segala sesuatu yang baik belum tentu Benar.
Tetapi yang benar (kebenaran) pasti baik
Tidak ada namanya bohong kecil dan bohong besar, semua ditimbang kadarnya sama yaitu dosa. Tidak ada dosa kecil dan dosa besar ditimbang tetap sama. Jadi hidup kita haruslah diwarnai dengan kebenaran sehingga segala sesuatu yang kita lakukan akan berbau harum dihadapannya. Motif hati kita akan menentukan berkat yang kita terima. Jadi mulailah dengan sesuatu dari dalam, dari hati yang benar karena Firman Tuhan berkata pohon yang baik pasti menghasilkan buah yang baik begitu sebaliknya pohon yang tidak baik pasti menghasilakan buah yang tidak baik.
 Amin puji Tuhan.

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

helki bolung

Foto saya
Salatiga, Central Java, Indonesia

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

  Banyak orang percaya memendam kekecewaan terhadap Tuhan, seperti Bangsa Israel yang terjebak di padang gurun mereka kembali ke mesir tidak...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Featured Listings

Facebook

Flickr Images

Advertisement

Author

I Am

Pages

Popular Posts